Sekarang Baru Sadar, Sepertinya Toyota Kijang Kapsul LGX 1.8 Tidak Cocok Dengan Pertalite

Tanggal: 16 Mei 2024 20:57 wib.
Toyota Kijang Kapsul LGX 1.8 yang dirilis pada tahun 1999 memiliki reputasi sebagai salah satu kendaraan tahan lama dan andal di Indonesia. Namun, akhir-akhir ini, pemilik Kijang LGX 1.8 mulai mengeluhkan konsumsi bahan bakar yang boros setelah mengisi Pertalite RON 90. Sebuah keluhan yang menarik perhatian dari penggemar mobil Toyota di Tanah Air.

Sebuah konsultasi OTOMOTIF beberapa waktu lalu mengungkapkan keluhan dari seorang pemilik Kijang LGX 1.8. Yusuf, pemilik Kijang LGX 1.8 tahun 1999 yang masih menggunakan karburator, menyampaikan keheranannya terhadap fenomena konsumsi bahan bakar yang meningkat ketika menggunakan Pertalite, sementara sebelumnya ia mengisi bahan bakar jenis Premium RON 88 dan merasa lebih irit.

Yusuf mengeluhkan bahwa setiap kali mengisi Pertalite, mesin mobilnya justru semakin boros, sedangkan ketika menggunakan Premium, konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisien. "Ambil contoh, saat saya mengisi bahan bakar sebanyak 10 liter, jika menggunakan Premium, masih ada sisa yang cukup banyak setelah 5 hari. Namun, ketika menggunakan Pertalite, dalam waktu 3 hari bahan bakar sudah berkurang dengan signifikan," ujar Yusuf.

Pertanyaan yang muncul adalah apakah mesin Kijang LGX 1.8 tidak cocok dengan bahan bakar Pertalite yang memiliki oktan lebih tinggi dibandingkan Premium? Atau apakah perlu penyesuaian setting karburator agar cocok dengan bahan bakar Pertalite?

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah jarak tempuh yang ditempuh setiap hari oleh pemilik Kijang LGX 1.8. Dengan perjalanan sejauh 11 kilometer dari rumah ke kantor, dan perjalanan pulang pergi sejauh 22 kilometer, hal ini juga dapat berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar.

Jika kita melihat secara teknis, bahwa bahan bakar Pertalite memiliki oktan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Premium, seharusnya seharusnya secara teori bahan bakar tersebut lebih efisien dalam pembakaran di dalam ruang bakar. Namun, mengapa hal tersebut tidak terjadi pada Toyota Kijang LGX 1.8 milik Yusuf dan kemungkinan banyak pemilik Kijang lainnya yang mengalami hal serupa?

Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, kemungkinan perbedaan komposisi kimia antara bahan bakar Pertalite dan Premium yang mempengaruhi pembakaran di dalam ruang mesin mobil. Selain itu, mesin yang telah berusia cukup tua juga dapat menjadi faktor penentu dalam kinerja bahan bakar yang digunakan.

Di samping itu, penyesuaian setting karburator juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. Karburator yang sudah tua dan kurang perawatan dapat memberikan pengaruh besar terhadap konsumsi bahan bakar. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengecekan dan setting ulang karburator sesuai dengan jenis bahan bakar yang digunakan.

Sebagai pemilik Kijang LGX 1.8, Yusuf harus lebih berhati-hati dalam memilih jenis bahan bakar yang sesuai dengan kondisi mesin mobilnya. Konsultasikan dengan mekanik terpercaya atau bengkel resmi Toyota untuk mengetahui kondisi mesin dan karburator mobil, serta mendapatkan saran yang tepat terkait dengan masalah konsumsi bahan bakar yang boros.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved