Sumber foto: google

Sejarah Vespa Kongo, Hadiah Tentara Perdamaian PBB dari Indonesia

Tanggal: 9 Jun 2024 07:17 wib.
TNI sedang mempersiapkan prajuritnya untuk bertugas sebagai pasukan perdamaian di Gaza, Palestina jika mendapat mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tugas serupa pernah terjadi pada 1960-an, di mana para prajurit dari Indonesia sempat dihadiahi Vespa Kongo setelah menyelesaikan misi dengan Kontingen Garuda (KONGA) dalam misi bersama PBB.

Pada saat itu, pasukan Kontingen Garuda I dikirim ke Mesir sebagai upaya untuk membalas budi kepada Mesir dan negara-negara Liga Arab yang menjadi yang pertama mengakui kedaulatan Indonesia. Sebagai penghargaan atas tugas yang telah diselesaikan, pemerintah memberikan Vespa Kongo pada tahun 1963-1964 kepada para prajurit. Vespa Kongo sendiri memiliki sejarah unik yang mencerminkan hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain dan menjadi bagian dari cerita sejarah Tentara Nasional Indonesia.

Nama "Kongo" dalam Vespa tersebut merujuk pada negara Kongo di benua Afrika, negara tujuan pasukan perdamaian Indonesia yang menjalankan misi bersama PBB. Penghargaan ini disesuaikan dengan kepangkatan prajurit, di mana Vespa 150 cc berwarna hijau ditujukan bagi tentara yang lebih tinggi tingkat kepangkatannya, diikuti oleh Vespa 125 cc berwarna kuning dan biru untuk tingkat kepangkatan yang lebih rendah.

Menariknya, selain Vespa, ada pula penghargaan lain berupa uang dan beberapa peti jarum jahit. Di sejumlah wilayah di Pulau Jawa, Vespa Kongo ini kerap dijuluki sebagai Vespa ndog yang berarti telur, mengacu pada sebagian desain bodi yang membulat seperti telur.

Dalam "Perancangan Buku Ilustrasi 'Vespa Nusantara'" yang ditulis oleh Bilal Abiyhasa, Vespa jenis ini menjadi pionir dan pemicu popularitas kendaraan asal Italia ini di Indonesia. Meski Vespa berasal dari Italia, Vespa Kongo untuk para prajurit tak diproduksi dari sana, melainkan diproduksi pada 1963 di Jerman.

Ciri khas Vespa Kongo juga terlihat pada spidometer yang berbentuk bulan dan penggunaan pelek 10 inci pada ban, membedakannya dari model Vespa lain yang lahir pada periode yang sama. Kemudian, logo burung garuda di bodi depan sebelah kiri serta tulisan eks Brigade Garuda di Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) menjadi bukti fisik dari keaslian Vespa Kongo.

Meskipun umurnya sudah mencapai 60 tahunan, pesona Vespa Kongo masih menjadi primadona bagi para kolektor dan pecinta Vespa klasik. Bahkan, di berbagai situs penjualan motor bekas dan media sosial, Vespa legendaris ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp40 hingga Rp250 jutaan tergantung kondisi dan kelengkapan.

Dengan keutuhan kondisi yang orisinal dan surat-menyurat lengkap, Vespa ini bisa dijual dengan harga selangit. Vespa Kongo bukan hanya menjadi bagian dari sejarah Tentara Nasional Indonesia, namun juga menjadi bagian dari warisan budaya yang dicintai oleh para penggemar sepeda motor klasik di Indonesia.

Banyaknya minat terhadap Vespa Kongo menunjukkan bahwa sejarah kendaraan ini tidak hanya menjadi rujukan bagi kolektor, namun juga menjadi cerminan dari hubungan diplomatik dan pengabdian Tentara Nasional Indonesia dalam menjaga perdamaian internasional. Vespa Kongo menjadi simbol penghargaan dan kebersamaan antara Indonesia dengan negara-negara sahabat serta menjadi bukti nyata dari kehadiran Indonesia dalam menjaga perdamaian global melalui misi bersama PBB.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved