Sumber foto: Google

Revolusi Energi di SPBU: PT Pertamina (Persero) Dukung Mandatori BBM E10, Mulai 2026!

Tanggal: 20 Okt 2025 16:06 wib.
Indonesia tengah memasuki babak baru dalam kebijakan energi nasional hal yang akan berdampak tidak hanya pada industri otomotif, tetapi juga pada cara kita mengisi bensin. Berikut rangkuman pentingnya.

Apa yang Terjadi?

Pemerintah bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyetujui rencana untuk menerapkan pencampuran etanol sebesar 10% (E10) ke dalam bensin sebagai bagian dari program transisi energi. ANTARA News+1
Menanggapi hal ini, Pertamina sebagai BUMN yang menjadi ujung tombak distribusi BBM di Indonesia menyatakan dukungannya secara terbuka. Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyebut bahwa perusahaan akan mendukung arahan pemerintah terkait E10. ANTARA News+1

Mengapa E10?

Ada beberapa motivasi di balik kampanye etanol 10%, di antaranya:



Mendorong ketahanan energi nasional dengan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil. Liputan6+1


Mendukung transisi energi dan pengurangan emisi karbon etanol berasal dari bahan terbarukan seperti tebu atau singkong, sehingga dinilai lebih ramah lingkungan. ANTARA News+1


Memanfaatkan potensi dalam negeri untuk produksi bioetanol, sehingga membuka peluang ekonomi dan industri baru di sektor hilir. ANTARA News



Bagaimana Implementasinya?



Saat ini, telah dilakukan uji pasar–contohnya produk BBM nonPSO dengan campuran bioetanol 5% (E5) seperti yang dilakukan oleh Pertamina. detikoto+1


Target mandatori E10 belum berlaku secara nasional langsung. Ada tahap persiapan, antara lain kesiapan industri etanol, kesiapan kendaraan, dan regulasi terkait. detikoto+1


Pemerintah menetapkan bahwa tahap awal akan berlaku untuk BBM nonPSO (bahan bakar nonsubsidi) dan peta jalan mandatori ditargetkan sekitar tahun 2026–2028. Klik Anggaran+1



Tantangan yang Perlu Diwaspadai

Tentu saja, beberapa hal perlu diperhatikan untuk memastikan keberhasilan kebijakan ini:



Kesiapan Industri Etanol: Produksi bioetanol harus cukup untuk mencukupi kebutuhan campuran E10. Jika pasokan belum memadai, bisa terjadi hambatan. ANTARA News+1


Kompatibilitas Kendaraan: Meskipun banyak kendaraan modern diklaim kompatibel dengan campuran etanol hingga 20%, tetap harus dilakukan pengujian menyeluruh, khususnya untuk kondisi iklim tropis Indonesia. detikoto


Sosialisasi dan kepercayaan publik: Pengguna kendaraan perlu diyakinkan bahwa campuran etanol tidak akan merusak mesin atau meningkatkan biaya operasional secara drastis.


Infrastruktur pendukung: SPBU, logistik BBM, dan distribusi perlu disiapkan agar transisi berjalan lancar tanpa gangguan pasokan barang.



Apa Artinya bagi Konsumen?

Bagi pemilik kendaraan atau pengguna BBM secara umum, kebijakan ini membawa beberapa implikasi langsung:



Potensi perubahan jenis BBM yang terdistribusi: setelah E5, akan menuju E10.


Perlu diketahui apakah kendaraan Anda sepenuhnya kompatibel dengan etanol 10% atau belum. Bagi kendaraan lama, bisa jadi diperlukan pengecekan ekstra.


Jika kebijakan ini berjalan, bisa jadi akan muncul produk BBM baru atau label yang menandakan kandungan etanol.


Karena etanol berasal dari bahan terbarukan lokal, diharapkan biaya energi jangka menengah ke depan bisa lebih stabil (meskipun belum pasti akan lebih murah secara langsung).



 

Dukungan Pertamina terhadap kebijakan campuran etanol 10% (E10) menandakan bahwa Indonesia serius melakukan langkah transisi energi menuju bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan mandiri secara energi. Meskipun masih melalui tahap persiapan, target penerapan mulai sekitar 2026 menunjukkan bahwa perubahan besar sedang dicanangkan.

Bagi masyarakat umum, ini saatnya memperhatikan informasi seputar BBM yang kita gunakan, memastikan kendaraan kita dalam kondisi yang cocok untuk adaptasi perubahan bahan bakar, dan mempersiapkan diri terhadap era baru energi di sektor otomotif.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved