Raksasa Otomotif Ini di Ujung Tanduk, Pabrik Mau Tutup-di RI Gak Laku
Tanggal: 15 Sep 2024 08:15 wib.
Penjualan mobil asal Jerman, Volkswagen atau VW, tengah mengalami penurunan signifikan di Indonesia. Dalam tujuh bulan pertama tahun 2024, penjualan pabrikan mobil ini hanya mencapai 52 unit, menurun 68,7% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 166 unit. Bahkan, penjualan hanya mencapai 2 unit pada bulan Juli 2024, jauh lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 4 unit.
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga mengungkapkan bahwa penjualan retail VW di RI pada Juli 2024 hanya sebanyak 4 unit. Angka ini menunjukkan penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 141 unit.
Volkswagen merupakan salah satu pabrikan otomotif yang mendunia dan sempat menjadi mobil terlaris hingga 2021 sebelum akhirnya Toyota merebut posisi puncak penjualan mobil terbanyak. Meskipun demikian, VW terus mengalami tantangan di pasar global.
Manajemen VW telah menyatakan kekhawatiran tentang posisi genting perusahaan. CEO Volkswagen Group, Oliver Blume, dalam sebuah pernyataan tertulis mengungkapkan kemungkinan akan mengambil tindakan restrukturisasi menyeluruh. Blume menyatakan bahwa industri otomotif Eropa sedang menghadapi situasi yang sangat menuntut dan serius. Lingkungan ekonomi yang semakin sulit serta persaingan baru di pasar Eropa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan.
Tidak hanya itu, kondisi Jerman sebagai lokasi manufaktur juga semakin tertinggal dalam hal daya saing. Akibatnya, VW harus bertindak tegas dan merek-merek dalam perusahaan tersebut perlu menjalani restrukturisasi. Salah satu langkah yang tidak dikecualikan adalah penutupan pabrik di lokasi produksi kendaraan dan komponen.
Di Indonesia, penurunan penjualan VW ini sejalan dengan kondisi pasar otomotif secara keseluruhan di masa pandemi. Penurunan daya beli masyarakat dan ketidakpastian ekonomi telah memengaruhi permintaan mobil. Selain itu, kebijakan pemerintah terkait pajak kendaraan bermotor juga turut berpengaruh terhadap kinerja pasar otomotif.
Selain penjualan yang menurun, VW juga terkendala dalam mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini dapat menjadi faktor pendukung mengapa penjualan mobil VW di Indonesia terus mengalami penurunan.
Meskipun mengalami tantangan yang signifikan, VW masih memiliki potensi untuk berkembang di pasar otomotif Indonesia. Meningkatnya kesadaran akan keberlangsungan lingkungan telah mendorong permintaan akan mobil ramah lingkungan. VW sebagai salah satu pabrikan mobil yang memiliki komitmen terhadap pengembangan mobil listrik memiliki peluang untuk memanfaatkan tren ini.
Diharapkan dengan langkah restrukturisasi yang diambil oleh manajemen VW, perusahaan dapat menemukan kembali posisinya di pasar otomotif Indonesia. Selain itu, kerja sama dengan pemerintah dalam mendukung pengembangan mobil ramah lingkungan juga dapat menjadi strategi yang efektif untuk memperkuat kembali posisi VW di RI.