PHEV vs Mobil Hybrid Biasa: Mana yang Lebih Cocok untuk Masa Depan Anda?

Tanggal: 13 Okt 2025 22:15 wib.
Perkembangan teknologi otomotif dalam satu dekade terakhir mengalami lonjakan pesat, terutama pada kendaraan ramah lingkungan. Istilah seperti mobil hybrid dan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) kini mulai akrab di telinga konsumen otomotif Indonesia. Namun, tak sedikit yang masih bingung: apa sebenarnya perbedaan antara mobil hybrid biasa dan PHEV? Apakah keduanya sama-sama hemat energi? Mana yang lebih baik untuk penggunaan harian?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, artikel ini akan mengulas secara mendalam perbedaan mendasar antara mobil hybrid biasa dan PHEV, termasuk kelebihan, kekurangan, serta pertimbangan sebelum memilih salah satu.

 

1. Pengertian: Sama-Sama Hybrid, Tapi Beda Konsep

Mobil hybrid biasa, atau sering disebut HEV (Hybrid Electric Vehicle), adalah mobil yang menggunakan dua sumber tenaga: mesin bensin dan motor listrik. Namun, baterai motor listrik pada HEV hanya dapat diisi melalui proses pengereman (regenerative braking) atau bantuan mesin bensin saat mobil melaju. Artinya, tidak bisa diisi ulang dengan listrik eksternal.

Sementara itu, PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) adalah versi lanjutan dari HEV. Sama-sama memiliki mesin bensin dan motor listrik, namun PHEV memiliki baterai lebih besar yang bisa diisi ulang melalui charger eksternal (colokan listrik). Baterainya juga memungkinkan mobil berjalan hanya dengan motor listrik dalam jarak tertentu, biasanya 40–100 km tergantung model.

Kesimpulan dasar:



HEV = Tidak bisa dicas (baterai diisi otomatis oleh mobil)


PHEV = Bisa dicas via listrik (plug-in), bisa jalan full listrik dalam jarak pendek



 

2. Jarak Tempuh dengan Tenaga Listrik

Inilah perbedaan mencolok antara HEV dan PHEV. Mobil hybrid biasa hanya menggunakan motor listrik sebagai bantuan sementara, terutama saat akselerasi atau kecepatan rendah. Setelah itu, mesin bensin akan mengambil alih.

Sedangkan PHEV bisa digunakan tanpa menyalakan mesin bensin sama sekali dalam kondisi baterai penuh. Dalam mode EV (Electric Vehicle), mobil dapat menempuh puluhan kilometer hanya dengan listrik — sangat cocok untuk pemakaian harian di dalam kota.

Contoh perbandingan:



HEV: Listrik hanya aktif saat kecepatan rendah/berhenti. Mesin bensin dominan.


PHEV: Bisa mode full listrik hingga ±60 km, baru setelah itu mesin bensin aktif.



 

3. Pengisian Daya dan Infrastruktur

Karena tidak memiliki colokan charger, mobil hybrid biasa tidak membutuhkan stasiun pengisian daya. Ini membuatnya lebih praktis di daerah yang belum memiliki infrastruktur EV.

Sebaliknya, PHEV memerlukan pengisian daya eksternal untuk memanfaatkan kemampuan EV-nya. Pengisian bisa dilakukan di rumah (menggunakan listrik PLN) atau di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

Catatan penting:



Jika PHEV tidak pernah dicas, maka akan berfungsi seperti hybrid biasa, artinya efisiensinya tidak optimal.



 

4. Efisiensi Konsumsi BBM

Secara umum, PHEV lebih hemat BBM dibanding HEV, terutama jika Anda rutin mengisi ulang daya listriknya dan hanya menggunakan mode EV dalam perjalanan pendek.

Namun, jika digunakan tanpa pengisian daya (hanya mengandalkan mesin bensin + regeneratif braking), maka konsumsi BBM PHEV bisa setara atau bahkan lebih boros dari HEV karena bobotnya lebih berat akibat baterai yang lebih besar.

Kesimpulan:



PHEV lebih efisien jika digunakan sesuai fungsinya


HEV cocok untuk pengguna yang tak ingin repot mengecas



 

5. Harga dan Biaya Perawatan

Karena memiliki teknologi dan kapasitas baterai yang lebih besar, PHEV umumnya lebih mahal daripada HEV. Di Indonesia, selisih harga bisa mencapai puluhan juta rupiah tergantung merek dan model.

Biaya perawatan HEV dan PHEV relatif mirip untuk mesin bensin dan sistem listrik, namun perawatan baterai PHEV bisa lebih kompleks. Meskipun demikian, mayoritas produsen kini memberikan garansi baterai 5 hingga 8 tahun.

Catatan:



HEV lebih ramah di kantong


PHEV lebih hemat BBM, tapi investasi awal lebih besar



 

6. Kapan Sebaiknya Memilih HEV atau PHEV?

Pilih HEV jika:



Anda sering berkendara jauh antar kota


Tidak ingin repot mengecas mobil


Tinggal di daerah dengan infrastruktur listrik EV yang terbatas



Pilih PHEV jika:



Perjalanan harian Anda <60 km (bisa pakai mode EV terus)


Punya akses charger di rumah atau kantor


Ingin mengurangi konsumsi BBM secara drastis



 

Dua Teknologi, Satu Tujuan – Efisiensi dan Ramah Lingkungan

Baik HEV maupun PHEV adalah langkah penting menuju mobilitas yang lebih bersih dan efisien. Keduanya memberikan solusi bagi masyarakat yang belum sepenuhnya siap beralih ke mobil listrik murni (EV), namun ingin mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Jika Anda mencari praktis dan tanpa repot mengecas, HEV adalah pilihan yang ideal. Namun, jika Anda ingin menghemat BBM lebih jauh dan siap dengan infrastruktur pengisian daya, maka PHEV adalah pilihan masa depan yang cerdas.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved