Neta V-II Mengancam Pasar Wuling Binguo EV, Apa Perbandingan Spek dan Harganya?
Tanggal: 2 Mei 2024 12:04 wib.
PT Neta Auto Indonesia (NAI) telah resmi merilis mobil listrik terbarunya di Indonesia, yakni Neta V-II. Kehadiran mobil ini diklaim akan menjadi pesaing serius bagi Wuling Binguo EV, yang telah menjadi mobil listrik paling diminati di Indonesia sepanjang tahun 2024.
Dari segi dimensi, Neta V-II memiliki panjang 4.070 mm, lebar 1.690 mm, tinggi 1.540 mm, dan wheelbase 2.420 mm. Sedangkan Binguo EV memiliki dimensi panjang 3.950 mm, lebar 1.708 mm, tinggi 1.580 mm, dan jarak sumbu roda 2.560 mm. Neta V-II juga dibekali dengan baterai berkapasitas 36,1 kwh yang mampu menempuh jarak sejauh 401 kilometer, sementara Binguo EV memiliki dua pilihan kapasitas baterai, yakni 31,9 kWh dan 37,9 kWh dengan jarak tempuh masing-masing 333 kilometer dan 410 kilometer.
Lebih lanjut, Neta V-II memiliki motor listrik bertenaga 70 kW (93 dk) dan torsi 150 Nm, sedangkan Binguo EV menggunakan motor listrik bertenaga 50 kW (67 dk) dengan torsi yang sama. Wuling Binguo EV juga dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan, seperti kamera dan sensor parkir belakang, AC digital, cruise control, electric parking brake (EPB) dengan auto vehicle hold (AVH), electronic stability control (ESC), dan tire pressure monitoring system (TPMS). Namun, Neta V-II sudah dibekali dengan sistem teknologi Advanced Driver Assistance System (ADAS) yang mengandung 9 fitur keselamatan, seperti Forward Collision Warning (FCW), Automatic Emergency Braking (AEB), hingga High Beam Assist (HBA).
Sementara itu, dari segi harga, Wuling Binguo EV dibanderol mulai dari Rp 317 juta on the road (OTR) DKI Jakarta, termasuk insentif PPN dari pemerintah. Adapun harga Neta V-II belum diumumkan secara resmi, namun SUV kompak ini diprediksi akan dijual dengan banderol sekitar Rp 200 jutaan.
Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa Neta V-II memiliki potensi besar untuk meramaikan pasar mobil listrik di Indonesia dengan menawarkan spesifikasi yang mumpuni dan harga yang kompetitif. Meskipun begitu, persaingan antara Neta V-II dan Wuling Binguo EV masih harus terus diikuti untuk melihat bagaimana pasar Indonesia merespons kedua mobil listrik ini. Keberadaan banyak pilihan mobil listrik di Indonesia juga merupakan hal yang positif untuk mendorong adopsi teknologi ramah lingkungan di tanah air.
Dari sisi konsumen, dengan hadirnya pemain baru seperti Neta V-II, diharapkan dapat memberikan alternatif yang lebih beragam dalam memilih mobil listrik yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Ini juga dapat mendorong produsen mobil untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas kendaraan listrik mereka guna memenuhi tuntutan konsumen yang semakin cerdas dan peduli lingkungan.
Melalui kompetisi yang sehat antara Neta V-II dan Wuling Binguo EV, diharapkan perkembangan industri mobil listrik di Indonesia akan semakin berkembang pesat, memberikan manfaat positif bagi masyarakat dan lingkungan serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Dengan melihat hal ini, peningkatan pilihan mobil listrik di Indonesia akan memberikan kontribusi penting dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara, sekaligus menawarkan alternatif transportasi yang lebih ramah lingkungan. Tentu saja, hal ini tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah dapat terus memberikan insentif dan dukungan untuk mempercepat adopsi mobil listrik di Indonesia, serta memberikan regulasi yang mendukung perkembangan industri mobil listrik di tanah air.