Motor Tua Dilarang Masuk Kota, Padahal Warganya Saja Masih Pakai Harapan Lama
Tanggal: 30 Apr 2025 19:07 wib.
Tampang.com | Pemerintah kembali hadir dengan kebijakan penuh semangat: motor tua bakal dibatasi melintasi kota besar demi alasan lingkungan dan kesehatan. Sayangnya, tak ada rencana untuk membatasi beban hidup dan harapan-harapan lama yang masih setia dibawa warga tiap hari.
Motor Tua = Polusi, Harapan Tua = Motivasi?
Motor tua yang selama ini menjadi penyelamat warga menuju kantor, pasar, hingga tempat curhat, kini dianggap biang kerok polusi. Pemerintah menyebut kendaraan di atas usia 10 tahun sudah tidak layak menghirup udara metropolitan.
“Bukan karena kami tidak peduli, tapi kota ini sudah terlalu padat dengan asap, motor, dan janji kampanye yang tidak berubah sejak reformasi,”
ujar salah satu pejabat sambil naik mobil dinas barunya.
Solusi dari Pemerintah: Ganti Motor atau Ganti Rute Hidup
Pemerintah menawarkan solusi ramah lingkungan: ganti motor lama dengan yang lebih baru, atau lebih bagus lagi, ganti gaya hidup. Sayangnya, program subsidi motor listrik masih terbatas, dan harga motor bekas saja sudah cukup menyita sisa tabungan Lebaran kemarin.
Ironi di Jalanan
Sementara motor tua disalahkan atas kualitas udara yang buruk, kemacetan akibat proyek jalan tak selesai dan asap dari truk tua pengangkut batu masih jadi pemandangan sehari-hari. Tapi ya, seperti biasa, yang kecil duluan yang ditertibkan.
Siapa yang Siap?
Pengemudi ojol: “Kalau motor saya dilarang, saya kerja pakai sepatu roda aja, ya Pak.”
Mahasiswa: “Motor tua dilarang, tapi nunggu dosen masih kayak zaman kerajaan.”
Warga umum: “Motor dilarang masuk kota, padahal harapan saya aja belum pernah keluar kampung.”