Kronologi Insiden Penabrakan Oknum Polisi Yang Pamer Senjata Api di Gerbang Tol Binjai

Tanggal: 25 Apr 2024 11:14 wib.
Insiden penabrakan yang melibatkan seorang oknum polisi di Tol Binjai, Sumatera Utara, telah menimbulkan kehebohan di media sosial. Pada saat kejadian tersebut, oknum polisi tersebut diduga menampakkan senjata api dan Kartu Tanda Anggota (KTA) Polisi, menimbulkan kekhawatiran terhadap perilaku yang arogan dan tidak bertanggung jawab. Kejadian ini terjadi pada Sabtu (20/4/2024) sore, ketika mobil Avanza yang dikemudikan oleh Ishak Paini berhenti di palang pintu keluar tol, karena istri sopir sedang mengisi saldo kartu tol.

Pada saat yang sama, mobil yang dikendarai oleh oknum polisi menabrak mobil Avanza dari belakang dan mendorong keduanya berhenti setelah melewati gerbang tol. Saat itulah terjadi pertengkaran antara oknum polisi dan pengemudi mobil Avanza, yang berlanjut ketika keduanya keluar dari gerbang tol dan terlibat dalam adu mulut di tepi jalan. Bahkan, istri oknum polisi turut terlibat dalam adu mulut tersebut.

Ketika pertengkaran semakin memanas, oknum polisi berinisial HS mencoba untuk meredakan situasi dengan mengambil senjata api dari dalam mobilnya, yang menambah ketegangan di lokasi kejadian. Selain itu, oknum polisi juga menunjukkan KTA-nya, namun tetap menolak bertanggung jawab atas perbuatannya. Bahkan, setelah menabrak mobil Avanza, mobil oknum polisi melarikan diri dari lokasi kejadian.

Insiden ini kemudian viral di media sosial, dengan sejumlah netizen mengomentari perilaku oknum polisi tersebut. Banyak dari mereka mengecam aksi oknum polisi tersebut, menyatakan ketidakpuasan atas perlakuan yang tidak patut dilakukan oleh oknum polisi. Hal ini menunjukkan betapa sensitifnya masyarakat terhadap perilaku aparat penegak hukum, yang seharusnya memberikan contoh dan perlindungan bagi masyarakat.

Setelah kejadian tersebut, oknum polisi tersebut dilaporkan ke Propam Polda Sumut oleh Simson Andar Marolop Sinambela. Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP Sonny W Siregar, mengonfirmasi bahwa oknum polisi yang menabrak mobil Avanza di Tol Binjai merupakan personel Polda Sumut dengan inisial HS, yang merupakan Ajun Komisaris Polisi (AKP) di Sat Brimob Polda Sumut.

Menurut keterangan Sonny, penabrakan terjadi karena mobil korban kekurangan saldo e-tol di gerbang tol Binjai, dan posisi mobil oknum polisi tepat di belakang mobil korban. Saat terjadi percekcokan antara pengemudi Avanza dan AKP HS, oknum polisi tersebut meminta mereka untuk berbicara di luar tol, namun hal ini tidak meredakan perselisihan. Setelah keluar dari tol Binjai, AKP HS mendatangi mobil korban dengan membawa senjata api dan KTA Polisi, yang menambah dramatisasi kejadian tersebut.

Meskipun demikian, perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut mengenai kronologi dan motif dari perilaku oknum polisi tersebut. Korban telah melaporkan kejadian ini ke Bid Propam Polda Sumut, dan Polisi juga akan melakukan pemeriksaan terhadap korban dan saksi-saksi untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai insiden ini.

Insiden ini memantik perhatian publik terhadap perlindungan yang diberikan oleh aparat kepolisian terhadap masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap polisi menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga stabilitas dan ketertiban dalam suatu negara. Oleh karena itu, tindakan yang merugikan masyarakat atau menimbulkan ketidaknyamanan harus ditindak dengan tegas dan adil, agar citra kepolisian tetap terjaga di mata masyarakat.

Dalam hal ini, penegakan hukum dan keadilan menjadi kunci utama dalam menanggulangi kasus-kasus sejenis di masa depan, sehingga masyarakat dapat merasa aman dan dilindungi oleh aparat kepolisian yang bertanggung jawab dan profesional.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved