Ketidakpastian Subsidi Hambat Pertumbuhan Pasar Motor Listrik di Indonesia
Tanggal: 23 Mei 2025 10:14 wib.
Tampang.com | Industri otomotif nasional tengah menghadapi tantangan serius akibat ketidakjelasan kelanjutan subsidi kendaraan listrik, khususnya sepeda motor listrik. Setelah lonjakan penjualan yang signifikan pada 2024 berkat subsidi Rp 7 juta, pasar motor listrik justru mengalami penurunan drastis di kuartal pertama 2025, karena konsumen menunggu kepastian dari pemerintah.
Raditya Wibowo, CEO & Founder MAKA Motors, menegaskan bahwa ketidakpastian ini berdampak negatif bagi pelaku industri maupun konsumen. “Subsidi di 2024 terbukti mampu mendorong adopsi motor listrik secara pesat. Namun saat ini, yang paling mendesak adalah kejelasan kebijakan dari pemerintah. Konsumen tidak boleh terus dibingungkan, karena hal ini menghambat pertumbuhan pasar,” ujar Raditya, Rabu (21/5/2025).
Penurunan penjualan yang tajam dari 63.000 unit pada 2024 menjadi hanya 2.000 unit di awal 2025 jauh dari target 200.000 unit, menunjukkan betapa pentingnya kepastian subsidi agar momentum positif tidak hilang. Raditya berharap pengumuman terkait subsidi dapat dilakukan paling lambat pada semester pertama tahun ini agar industri dan konsumen bisa kembali bergerak dengan keyakinan.
Meski begitu, MAKA Motors tetap optimis dengan produk-produk yang ditawarkan, seperti MAKA Cavalry, yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan karakter pengendara Indonesia. “Kami percaya sepeda motor listrik memiliki masa depan cerah. Namun yang paling krusial adalah pemerintah segera memberikan kejelasan terkait subsidi agar seluruh ekosistem dapat beradaptasi dan tumbuh dengan baik,” tambahnya.
Keputusan pemerintah mengenai subsidi sangat menentukan kemampuan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian dan juga menjadi dasar bagi industri untuk merencanakan langkah strategis ke depan. “Menunda kepastian berarti menunda potensi besar pasar kendaraan listrik di Indonesia,” ujar Raditya.
Salah satu calon konsumen motor listrik juga mengungkapkan kebimbangannya akibat ketidakpastian ini. “Saya sudah lama tertarik beralih ke motor listrik karena irit dan nyaman. Tapi tanpa kepastian subsidi, saya jadi ragu kapan harus membeli. Kalau ada subsidi, itu sangat membantu,” ujarnya.
Dengan demikian, kepastian subsidi bukan hanya soal insentif finansial, tapi menjadi kunci utama untuk menjaga momentum pertumbuhan pasar dan mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia.