Sumber foto: IDNFinancials

Jet Siluman Canggih KAAN Siap Masuk Indonesia: Apa Hebatnya Pesawat Tempur dari Turki Ini?

Tanggal: 19 Jun 2025 09:54 wib.
Indonesia baru saja membuat langkah besar dalam bidang pertahanan udara dengan menandatangani nota kesepahaman pembelian 48 unit jet tempur generasi baru asal Turki, yakni KAAN. Pengumuman penting ini disampaikan langsung oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui akun media sosialnya di platform X, menandai era baru kerja sama strategis antara dua negara sahabat tersebut.

Erdogan menyampaikan bahwa dalam perjanjian yang telah disepakati bersama pemerintah Indonesia, Turki akan mengekspor sebanyak 48 unit jet tempur KAAN. Ini merupakan kerja sama berskala besar yang menjadi sorotan dunia internasional, terutama dalam konteks geopolitik dan kemajuan teknologi militer di kawasan Asia Tenggara.


Penandatanganan di Ajang Bergengsi Indo Defence 2024

Kerja sama ini difinalisasi dalam bentuk nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan Sekretariat Industri Pertahanan Turki (SSB). Penandatanganan berlangsung di ajang Indo Defence Expo & Forum 2024 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta—salah satu forum pertahanan paling bergengsi di Asia.

Langkah ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam memperkuat armada tempur udaranya. Terlebih lagi, pemilihan KAAN sebagai pengganti potensial F-16 membuka peluang modernisasi yang signifikan dalam sistem pertahanan nasional.


Apa Itu Jet KAAN dan Apa Saja Keunggulannya?

Jet KAAN merupakan pesawat tempur generasi kelima buatan Turki yang dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI). Pesawat ini dirancang untuk menjadi tulang punggung pertahanan udara Turki dan kini diperluas ke pasar ekspor global.

Dikutip dari Defense News, prototipe dan batch produksi awal KAAN akan menggunakan mesin General Electric F110 asal Amerika Serikat. Namun, Turki memiliki rencana jangka panjang untuk mengganti mesin tersebut dengan buatan dalam negeri, yakni TF-35000, pada tahun 2032.

Mesin TF-35000 sendiri sedang dikembangkan oleh Tusas Engine Industries Inc, dan dirancang sebagai mesin turbofan bertenaga tinggi dengan daya dorong 35.000 lbf. Pesawat ini akan memiliki dua mesin, meningkatkan performa dan ketahanan dalam berbagai misi.


Spesifikasi Fisik dan Kapabilitas Tempur KAAN

KAAN hadir dengan spesifikasi fisik yang mengesankan. Panjang pesawat mencapai 20,3 meter, dengan lebar sayap 13,4 meter, dan tinggi sekitar 5 meter. Berat lepas landas maksimal (Maximum Take-Off Weight / MTOW) diperkirakan mencapai 34 ton.

Pesawat ini dirancang sebagai pengganti F-16, yang akan dipensiunkan secara bertahap mulai tahun 2030. Ini menunjukkan bahwa KAAN bukan sekadar pesawat tempur biasa, tetapi bagian dari strategi jangka panjang Turki dalam kemandirian pertahanan.

Kemampuan tempurnya meliputi misi udara-ke-udara dan udara-ke-darat, dengan radius tempur yang fleksibel. KAAN juga dibekali fitur manuver tinggi, kemampuan observasi rendah (stealth), dan ruang senjata internal—semua elemen penting dalam jet tempur modern.


Pengujian Terbang dan Teknologi Mutakhir

KAAN menjalani penerbangan perdana pada 21 Februari 2024, terbang selama 13 menit dengan ketinggian 8.000 kaki dan kecepatan 230 knot. Uji coba kedua dilakukan pada 6 Mei 2024, dengan durasi terbang 14 menit, mencapai 10.000 kaki pada kecepatan yang sama.

Pesawat ini tak hanya mengandalkan fisik dan mesin, tetapi juga pada kecanggihan artificial intelligence (AI) dan jaringan neural (neural networks). Ini memungkinkan pilot untuk lebih fokus pada pengambilan keputusan strategis, karena sistem onboard akan membantu dalam manuver, pengintaian, hingga sistem persenjataan.

Desain kokpit pun disusun untuk mengurangi beban kerja pilot, sekaligus menyatukan seluruh sistem kendali dan navigasi dalam satu antarmuka cerdas.


Mengapa Pembelian Ini Sangat Penting bagi Indonesia?

Langkah pembelian 48 jet tempur KAAN tidak hanya soal kekuatan militer, tapi juga strategi jangka panjang Indonesia dalam menghadapi dinamika kawasan dan ancaman modern. Dengan berbagai kecanggihan yang ditawarkan, KAAN akan memperkuat posisi Indonesia di antara negara-negara dengan armada tempur canggih.

Selain itu, kerja sama dengan Turki memperluas diversifikasi alutsista Indonesia yang sebelumnya lebih banyak bergantung pada AS, Rusia, atau Eropa. Pendekatan ini juga membuka peluang transfer teknologi, pelatihan teknis, dan mungkin kerja sama industri pertahanan di masa depan.


Potensi Masa Depan dan Komitmen Jangka Panjang

Dengan target produksi mesin lokal pada 2032, Turki menunjukkan komitmen serius dalam pengembangan teknologi pertahanan. Ini bisa menjadi model inspiratif bagi Indonesia dalam membangun kemandirian industri alutsista nasional.

Proyek KAAN bukan hanya soal pengadaan senjata, tetapi juga simbol kolaborasi erat dua negara mayoritas Muslim yang berupaya menjadi kekuatan baru dalam lanskap geopolitik global.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved