Sumber foto: iStock

Inovasi Baterai Mobil Listrik Korea Selatan: Melaju 1.000 Km Hanya dengan Sekali Isi

Tanggal: 21 Des 2024 12:26 wib.
Sebuah penelitian yang berasal dari Korea Selatan telah menghasilkan inovasi baru yang dapat mengubah dunia otomotif, khususnya dalam pengembangan mobil listrik. Temuan ini memiliki potensi untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM) dalam industri otomotif.

Sebuah tim peneliti dari Pohang University of Science and Technology telah berhasil menciptakan mobil listrik dengan baterai yang sangat hemat energi. Inovasi ini memungkinkan mobil listrik untuk menempuh jarak sejauh 1.000 kilometer hanya dengan sekali pengisian baterai. Temuan ini memberikan harapan akan masa depan yang lebih bersih, efisien, dan ramah lingkungan dalam industri otomotif.

Penelitian ini difokuskan pada pemanfaatan material silikon dalam pengembangan baterai. Meskipun silikon dapat ditemukan dalam jumlah yang melimpah, namun masalahnya terletak pada perubahan volume hingga tiga kali lipat saat diisi ulang dan kemudian menyusut. 

Untuk mengatasi masalah perubahan volume silikon, peneliti Korea Selatan menggunakan pendekatan yang berbeda. Mereka mengubah silikon dalam skala mikro daripada menjadi nano seperti yang dilakukan dalam penelitian sebelumnya. Dengan pendekatan ini, pembuatan baterai lebih mudah, lebih murah, dan memiliki densitas energi yang lebih tinggi. Mereka berhasil mengatasi masalah perubahan ukuran dengan menggunakan gel polimer elektrolit, yang diikat secara kimia dengan radiasi tembakan elektron untuk menjaga stabilitas baterai saat terjadi perubahan ukuran pada silikon.

Dibandingkan dengan baterai lithium ion standar, temuan ini diklaim memiliki densitas energi yang 40% lebih besar. Seorang peneliti, Park Soojin, menjelaskan bahwa mereka menggunakan anoda mikro-silikon yang memberikan hasil baterai yang stabil. Penelitian ini membawa kita lebih dekat ke sistem baterai lithium-ion densitas-energi-tinggi.

Inovasi ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap BBM, yang saat ini masih menjadi sumber energi utama dalam industri otomotif. Dengan adanya mobil listrik yang dapat menempuh jarak jauh, harapan untuk menekan emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim menjadi semakin nyata.

Implementasi teknologi ini juga dapat memengaruhi kebijakan energi dan lingkungan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Penelitian ini sekaligus memberikan dukungan terhadap upaya pemerintah dalam mempromosikan kendaraan listrik dalam mengurangi emisi gas buang yang berdampak pada udara dan lingkungan.

Memasuki era teknologi dan transportasi yang semakin maju, inovasi-inovasi seperti ini menjadi sangat relevan dan penting untuk dikembangkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved