Ini Kebiasaan Berkendara Motor yang Bisa Bikin Hilang Keseimbangan
Tanggal: 24 Mei 2025 22:55 wib.
Tampang.com | Berkendara motor memang terlihat sederhana, tetapi sejatinya membutuhkan keseimbangan tubuh dan kontrol penuh terhadap kendaraan. Sayangnya, masih banyak pengendara yang abai terhadap postur dan kebiasaan saat berkendara, yang justru bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Instruktur Safety Riding dari Daya Adicipta Motora, Amizar Maas, menjelaskan bahwa posisi berkendara yang salah, seperti mengendarai motor dengan satu tangan, bisa sangat berbahaya. “Mengontrol setang kemudi jadi lebih berat dan tidak stabil, apalagi jika melaju kencang dan melewati jalan bergelombang,” ujar Amizar kepada Kompas.com, Sabtu (24/5/2025).
Amizar menekankan, setang motor berperan penting menjaga arah dan kestabilan kendaraan. Saat setang tidak dikendalikan dengan kedua tangan, apalagi saat melewati medan yang tidak rata, maka risiko kehilangan keseimbangan menjadi sangat besar dan bisa menyebabkan kecelakaan.
Fenomena pengendara yang melakukan aksi berbahaya juga sempat viral di media sosial. Salah satunya adalah video seorang ibu-ibu yang melakukan freestyle saat mengendarai motor di jalan raya, tepatnya di kawasan Exit Tol Adiwerna, Tegal. Aksi tersebut bukan hanya berbahaya, tetapi juga melanggar hukum.
Selain mengendarai motor dengan satu tangan, Amizar juga menyebut beberapa kebiasaan lain yang bisa menyebabkan hilangnya keseimbangan, seperti merokok, menggunakan ponsel, atau mengemudi di tengah kemacetan sambil melakukan aktivitas lain. “Aktivitas-aktivitas seperti itu sangat mengganggu fokus dan kemampuan mengendalikan kendaraan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa kebiasaan tersebut bukan hanya berbahaya, tapi juga melanggar aturan hukum lalu lintas. Berdasarkan Pasal 106 Ayat 1 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pengendara diwajibkan berkendara dengan penuh konsentrasi. Jika melanggar, sesuai Pasal 283, pelaku bisa dikenai denda maksimal Rp750.000 atau pidana kurungan maksimal tiga bulan.
Untuk itu, penting bagi setiap pengendara motor untuk selalu memperhatikan postur dan kebiasaan berkendara. Keselamatan di jalan raya tidak hanya ditentukan oleh kecepatan, tapi juga oleh seberapa sadar dan fokus kita dalam mengendalikan kendaraan.