Sumber foto: iStock

Industri Otomotif Jerman Mengalami Kendala Berat, Ini Penyebabnya

Tanggal: 8 Sep 2024 15:35 wib.
Industri otomotif Jerman telah lama menjadi rujukan dalam memproduksi mobil-mobil mewah dengan kualitas yang tinggi dan penuh inovasi. Memiliki mobil buatan Jerman seringkali dianggap sebagai lambang status sosial. Namun, saat ini, citra tersebut mulai tergerus.

Dalam kondisi industri otomotif Jerman yang sedang mengalami kendala berat, pabrikan Volkswagen telah mengumumkan rencana untuk mengakhiri program kesejahteraan karyawan yang telah berlangsung sejak tahun 1994. Andreas Ries, kepala global otomotif di KPMG, mengatakan bahwa produsen mobil Jerman hampir tidak memiliki tandingan dalam hal teknologi dan penjualan selama hampir 140 tahun, sehingga kondisi saat ini sangat tidak biasa.

Kondisi megap-megap industri mobil Jerman juga tercermin dari proyeksi penjualan sejumlah merek mobil yang relatif pesimistis. Sebagai contoh, Mercedes melakukan pemangkasan proyeksi keuntungan tahun ini. Begitu pula BMW yang menyatakan keuntungan segmen otomotif pada kuartal-II tahun ini di bawah ekspektasi. Porsche juga mengurangi proyeksi pendapatannya pada tahun 2024. Meredupnya industri mobil ini memunculkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap perekonomian Jerman secara keseluruhan, mengingat industri mobil memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian negara tersebut.

Disamping pabrikan besar, ada ribuan industri menengah dan kecil di seluruh Jerman yang terkait dengan rantai produksi mobil. Namun, saat ini banyak faktor yang berkontribusi pada lesunya industri mobil Jerman. Juru bicara German Association of the Automotive Industry (VDA) menjelaskan bahwa tantangan pertama yang dihadapi tidak lepas dari kondisi perekonomian dunia setelah pandemi Covid-19. Tensi geopolitik dan tingginya kebutuhan birokrasi di tingkat nasional dan Eropa juga menjadi biang keladi kondisi produsen mobil Jerman yang terpuruk. Selain itu, industri mobil juga menderita akibat lemahnya permintaan domestik yang dipengaruhi oleh kondisi perekonomian Jerman yang sedang mengalami pelemahan.

Namun, dua faktor yang disebut-sebut menjadi biang kerok utama dari ambruknya penjualan mobil Jerman adalah China dan transisi ke mobil elektrik. Horst Schneider, kepala riset otomotif Eropa di Bank of America, mengatakan bahwa dampak pengembangan mobil listrik ternyata jauh lebih besar dari yang dibayangkan, karena permintaan telah turun dari yang diantisipasi, sementara kompetisi dengan negara lain makin meningkat. Dia juga menjelaskan bahwa pasar mobil China saat ini telah pulih sepenuhnya setelah pandemi, namun hal ini tidak terjadi di Jerman. Di sisi lain, mobil listrik asal Jerman sulit bersaing karena harganya yang selangit, sementara China berhasil mengembangkan mobil listrik yang lebih terjangkau. Perdagangan antara China dan Eropa turut memperburuk kondisi pasar mobil-mobil Jerman.

Selain itu, berakhirnya subsidi kendaraan listrik di Jerman juga memperburuk kondisi ini. Meskipun ada sedikit harapan dengan makin populernya mobil hybrid dan peningkatan penjualan mobil konvensional, sejumlah pihak tetap mengingatkan pentingnya kerangka kerja untuk mengatasi permasalahan terkait regulasi dan memfokuskan kembali pada kualitas.

Juru bicara VDA juga melihat perlunya transformasi pada sisi produksi mobil-mobil Jerman. Ia menekankan bahwa diperlukan reformasi politik, bukan regulasi, serta pragmatisme, bukan manajemen mikro. Selain itu, perlu adanya perpaduan modern antara kebijakan ekonomi yang berorientasi pasar dan pembentukan kebijakan industri.

Dari permasalahan yang dihadapi oleh industri otomotif Jerman, terlihat bahwa saat ini industri mobil menghadapi tantangan yang sangat berat. Dampak dari pandemi Covid-19, persaingan global dengan negara-negara lain, transisi ke mobil listrik, geopolitik, dan berbagai faktor lainnya menjadi beban yang memberatkan industri otomotif Jerman. Hal ini mengingatkan bahwa untuk tetap menjadi pemimpin dalam industri mobil global, Jerman harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan-perubahan tersebut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved