Impor Mobil Honda Bulan Juni 2024 Jeblok, Penyebabnya Terungkap
Tanggal: 25 Jul 2024 22:54 wib.
Impor mobil utuh atau completely built up (CBU) mengalami penurunan seiring menurunnya penjualan secara nasional. Salah satunya terjadi impor mobil oleh pabrikan asal Jepang, Honda.
Menurut Direktur Marketing PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy, penurunan impor mobil Honda sejalan dengan kondisi pasar yang sedang menurun. "Ekspor-impor sangat tergantung dengan pasar. Pasar turun ya (ekspor-impor) turun, sekarang pasar turun 15%. Pasar turun market juga adjustment ya," ungkap Yusak Billy pada Kamis (25/7/2024).
Yusak Billy juga mengungkapkan jenis mobil Honda yang paling banyak diimpor untuk pasar di Indonesia. Salah satunya adalah Honda CR-V yang diimpor dari Thailand. "Impor sedan itu di bawah 1%. Kalau CRV 200-300 masih bisa lah 1 bulan," tambah Billy.
Hal tersebut ditunjang oleh data Gaikindo yang menunjukkan bahwa impor mobil Honda pada Mei 2024 berjumlah 722 unit, namun mengalami penurunan tajam menjadi hanya 190 unit pada bulan Juni 2024. Total impor Honda selama Semester I 2024 mencapai 3.912 unit.
Sementara itu, dari sisi ekspor, Honda tidak masuk dalam lima besar penjualan mobil. Pada periode tersebut, Honda berada di posisi keenam dengan penjualan 6.729 unit selama 6 bulan 2024. Adapun ekspor mobil Honda pada bulan Juni 2024 hanya sebanyak 1.170 unit. Yusak Billy juga menekankan bahwa penjualan ekspor dipengaruhi oleh permintaan global yang kurang baik. "Kami ekspor tergantung tiap negara karena permintaan global ngga baik. Jadi berpengaruh juga ke pasar ekspor. Pasar tiap negara beda tapi kita pelajari juga, BRV udah ekspor ke 30 negara," jelas Billy.
Dalam negeri, penjualan mobil Honda juga menunjukkan tren penurunan. Pada bulan Juni 2024, penjualan Honda menempati posisi ketiga dengan jumlah penjualan sebanyak 7.294 unit, di bawah Toyota dengan 23.482 unit dan Daihatsu dengan 14.983 unit secara wholesales. Total penjualan wholesales Honda selama Semester I 2024 mencapai 47.589 unit dengan market share 11,7%. Sementara itu, Toyota mencatatkan penjualan 129.802 unit dan Daihatsu 85.434 unit.
Penurunan ini juga tercermin dalam penurunan penjualan mobil secara nasional dan permintaan konsumen yang menurun. Para pengusaha otomotif pun memberikan respons terhadap penurunan ini dengan meminta diskon pajak untuk mendongkrak penjualan mobil dan motor.
Penurunan impor dan ekspor mobil Honda di Indonesia bisa menjadi indikator kondisi pasar mobil dalam negeri dan internasional. Hal ini membuktikan bahwa penurunan penjualan mobil Honda tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di pasar global. Dengan demikian, perlu adanya langkah-langkah strategis yang harus diambil oleh pihak terkait, baik dari pabrikan maupun pemerintah, untuk mengatasi penurunan ini.