Hasil Tes Lab Oli Mesin Shell, Ada yang Isinya Cuma Begini Saja
Tanggal: 11 Jul 2024 11:24 wib.
Tes laboratorium oli mesin Shell menghasilkan temuan yang cukup mengejutkan. Menurut Asbari Sukardi, Senior Technical Manager PT Petrolab Service, lima sampel oli Shell Advance AX5 Matic 10W-30 telah diuji keasliannya, dan hasilnya memperlihatkan adanya kesimpangan yang mengkhawatirkan.
Sebelumnya, tim Gridoto menyelidiki lima sampel oli Shell Advance Matic 10W-30 untuk memeriksa keasliannya. Sampel-sampel tersebut dibawa ke kantor pusat Shell Indonesia di Jakarta Selatan dan diverifikasi oleh Shofwatuzzaki, selaku Shell Lubricant Technical Manager, melalui stiker hologram dan QR Code. Dari hasil uji lab yang dilakukan, dua dari lima sampel tersebut diduga palsu menurut pihak Shell.
Selanjutnya, hasil pengujian dilakukan oleh PT Petrolab Service pada 14 Juni 2024 dengan beberapa parameter, seperti Viscosity Index, Flash Point COC, Pour Point, Density at 15 derajat Celcius, Color ASTM, Total Acid Number, dan Total Base Number. Hasil pengujian ini kemudian disampaikan oleh Asbari Sukardi kepada media.
Asbari Sukardi menjelaskan bahwa dua sampel, yaitu sampel H dan I, dinyatakan "patut diduga palsu" berdasarkan hasil analisis laboratorium yang menunjukkan adanya kesalahan pada beberapa parameter kualitas oli. Di sisi lain, sampel lainnya, yaitu F dan G, memenuhi standar mutu (SNI) dan nilai khas (typical) yang dikeluarkan oleh produsen (Shell).
Hasil uji lab ini mengungkapkan adanya perbedaan yang signifikan antara sampel-sampel oli. Sampel H menunjukkan kandungan yang tidak memenuhi standar mutu, seperti nilai viskositas dan Total Base Number (TBN) yang di luar batas yang ditetapkan, sedangkan sampel I juga menunjukkan ketidaksesuaian dalam parameter-parameter tertentu seperti viskositas dan TBN. Analisis ini memunculkan ketidakpastian terkait kualitas oli mesin Shell yang beredar di pasaran, terutama melalui toko online.
Laporan hasil tes laboratorium ini juga membandingkan hasil analisis dengan nilai typical yang dikeluarkan oleh produsen. Sampel-sampel oli yang memiliki kesimpangan dalam parameter kualitasnya menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan, yang menimbulkan kekhawatiran terkait keaslian dan kualitas oli yang beredar di pasaran.
Perbedaan signifikan antara sampel-sampel oli Shell Advance AX5 Matic 10W-30 ini membawa dampak yang serius dalam hal keamanan dan performa mesin kendaraan penggunanya. Kehati-hatian dalam memilih dan membeli produk oli mesin perlu ditingkatkan untuk menghindari risiko penggunaan oli palsu atau berkualitas rendah yang dapat merugikan kendaraan dan lingkungan.
Di samping itu, keberadaan oli palsu juga menunjukkan adanya potensi praktik pemalsuan produk yang harus diwaspadai oleh konsumen. Pengetahuan dan pemahaman tentang ciri-ciri oli asli dan langkah-langkah verifikasi produk perlu ditingkatkan guna melindungi konsumen dari risiko penggunaan produk palsu.
Dengan demikian, transparansi dan kejujuran dari pihak produsen, pemerintah, dan otoritas terkait sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa produk pelumas yang beredar di pasaran memenuhi standar mutu dan keamanan yang ditetapkan. Kesadaran dan kesigapan semua pihak dalam mengatasi masalah produk palsu dapat menjadi langkah awal untuk melindungi konsumen dan mendukung industri pelumas yang sehat dan berkelanjutan.