ERP Jakarta Tertunda: Pemprov DKI Fokus Benahi Transjabodetabek sebagai Sistem Pendukung Utama
Tanggal: 26 Mei 2025 22:53 wib.
Tampang.com | Wacana penerapan Electronic Road Pricing (ERP) di Jakarta, yang telah bergulir sejak era kepemimpinan gubernur-gubernur sebelumnya, hingga saat ini belum dapat direalisasikan. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan bahwa rencana tersebut masih dalam tahap kajian mendalam, dengan fokus utama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat ini adalah menyelesaikan sistem pendukungnya, yaitu pembenahan dan pengembangan Transjabodetabek.
"Kenapa sampai hari ini belum bisa diterapkan, memang supporting system-nya belum selesai. Maka saya memulai menyelesaikan terlebih dahulu supporting system-nya yaitu yang saya sebut dengan Transjabodetabek," ujar Pramono dalam keterangan tertulisnya pada Senin (26/5/2025).
Peluncuran Rute Baru Transjabodetabek
Sebagai bagian dari upaya menyelesaikan sistem pendukung ERP, Pemprov DKI Jakarta telah meluncurkan tiga rute baru Transjabodetabek, yakni PIK 2-Blok M, Vida Bekasi-Cawang, dan Alam Sutera-Blok M. Empat rute lainnya juga akan segera dioperasikan dalam waktu dekat. Pramono menambahkan bahwa setelah ini, Pemprov DKI akan mengkaji kemungkinan penambahan rute lainnya.
Subsidi dan Kepastian Implementasi ERP
Nantinya, setelah seluruh rute Transjabodetabek selesai dikembangkan, Pemprov DKI Jakarta berencana untuk memberikan subsidi bagi sistem transportasi ini. "Maka baru kemudian kapan diterapkannya, nanti setelah itu. Kalau semuanya berjalan lancar ya, jadi belum tentu bahwa ERP itu pasti akan dijalankan," kata Pramono. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa implementasi ERP masih bergantung pada kesiapan sistem transportasi publik yang memadai sebagai alternatif bagi masyarakat.
Penundaan ERP ini menunjukkan komitmen Pemprov DKI untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki opsi transportasi publik yang nyaman dan terjangkau sebelum memberlakukan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi. Ini juga menjadi langkah strategis untuk menciptakan sistem transportasi kota yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan di masa depan.
Bagaimana pendapat Anda tentang strategi Pemprov DKI yang memprioritaskan pengembangan Transjabodetabek sebelum menerapkan ERP?