Sumber foto: Google

Bandara Kertajati Akan Diubah Jadi Bengkel Pesawat

Tanggal: 25 Apr 2025 18:54 wib.
Pemerintah berencana mengubah Bandara Kertajati menjadi bengkel pesawat maskapai domestik dan internasional. Transformasi ini menjadi langkah strategis dalam menjawab kebutuhan industri aviasi nasional dan global, sekaligus meningkatkan nilai guna Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang selama ini belum optimal dimanfaatkan.

Langkah awal menuju transformasi besar ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Induk (Head of Agreement/HoA) dan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara tiga pihak utama, yaitu PT GMF AeroAsia, PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB), dan Kementerian PPN/Bappenas. Penandatanganan dilakukan pada Senin, 21 April 2025, dan menjadi momen penting dalam sejarah pengembangan sektor aviasi nasional.

Ruang lingkup dari MoU ini mencakup berbagai aspek penting. Pertama, penyusunan master plan pengembangan fasilitas Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) atau perawatan dan perbaikan pesawat. Kemudian, pengawalan implementasi model bisnis kemitraan pembangunan inovatif yang dirancang agar sesuai dengan kebutuhan industri dan mendukung keberlanjutan proyek.

Tak hanya itu, kesepakatan ini juga mencakup koordinasi percepatan penyiapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pengembangan konektivitas udara untuk mendukung lalu lintas pesawat yang akan dirawat, hingga pemetaan regulasi dan penilaian kebijakan (regulatory mapping and scoping assessment) guna memastikan dukungan dari sisi fiskal maupun non-fiskal.

Bandara Kertajati dipilih karena memiliki keunggulan lokasi yang strategis. Terletak di Majalengka, Jawa Barat, bandara ini memiliki akses yang relatif dekat dengan sejumlah kota besar seperti Bandung, Cirebon, dan Jakarta melalui Tol Cisumdawu. Selain itu, Kertajati juga memiliki landasan pacu yang panjang dan fasilitas yang dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai standar internasional.

Dalam pernyataan resminya, pihak GMF AeroAsia menyebut bahwa pengembangan kawasan MRO dan Aerospace Park di Kertajati akan membuka peluang kerja baru, menarik investasi asing, dan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap fasilitas perawatan pesawat di luar negeri. Saat ini, sebagian besar pesawat milik maskapai domestik masih menjalani perawatan di negara lain seperti Singapura dan Malaysia.

Sementara itu, Kepala Bappenas menyebut inisiatif ini sejalan dengan rencana pembangunan jangka panjang Indonesia dalam bidang infrastruktur transportasi dan kedirgantaraan. Pemerintah ingin menjadikan Kertajati sebagai pusat industri aviasi modern yang tak hanya berfungsi sebagai bandara, tetapi juga sebagai kawasan industri strategis.

Transformasi ini diharapkan mulai berjalan pada tahun 2026, setelah penyusunan master plan dan penyelesaian regulasi pendukung rampung. Jika semua berjalan lancar, Indonesia akan memiliki fasilitas MRO kelas dunia yang mampu bersaing secara regional, sekaligus menguatkan posisi negara sebagai pemain utama dalam industri penerbangan Asia Tenggara.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved