Bahaya Mobil Terendam Air: Korsleting dan Kerusakan Elektronik Jadi Ancaman Serius
Tanggal: 23 Mei 2025 10:16 wib.
Tampang.com | Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir kembali menimbulkan genangan air di berbagai titik jalan. Banyak pengendara nekat melintasi genangan hingga membuat mobil terendam setengah bodi, padahal hal ini bisa berakibat fatal bagi kendaraan, terutama pada sistem kelistrikan.
Lung Lung, pemilik bengkel Dokter Mobil, menjelaskan bahwa korsleting adalah salah satu risiko paling umum yang terjadi setelah mobil terendam air. “Jangan pernah menyalakan mobil yang baru saja terendam, karena air dapat menyebabkan korsleting pada soket, sekring, hingga ECU (Electronic Control Unit),” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (21/5/2025).
Air yang masuk ke dalam komponen elektronik berfungsi sebagai penghantar listrik, sehingga arus positif dan negatif bisa saling bertemu dan menimbulkan hubungan pendek. Jika dibiarkan, hal ini dapat merusak sistem kelistrikan mobil secara permanen bahkan memicu kebakaran.
Lung Lung menegaskan pentingnya membawa mobil ke bengkel untuk pemeriksaan menyeluruh sebelum kembali digunakan. Pemeriksaan wajib meliputi sistem kelistrikan, sensor-sensor, dan konektor yang rentan terkena kelembaban. “Meski bagian luar terlihat kering, uap air di balik dashboard atau ruang mesin sering menjadi sumber masalah yang muncul kemudian hari,” tambahnya.
Kerusakan akibat terendam air juga sering kali tidak langsung tampak. Gejala seperti lampu indikator menyala tiba-tiba, mesin brebet, atau AC yang mati mendadak bisa muncul beberapa hari setelah kejadian. Oleh sebab itu, Lung Lung mengingatkan agar pemilik mobil tidak menunda pengecekan terutama setelah melewati genangan tinggi, demi menghindari biaya perbaikan yang lebih besar sekaligus menjaga keselamatan berkendara.