Bahaya Ban Bekas Tipis saat Hujan: Risiko Aquaplaning yang Mengancam
Tanggal: 30 Mar 2025 13:52 wib.
Tampang.com | Mengemudi di tengah hujan deras membutuhkan perhatian ekstra, terutama jika kendaraan menggunakan ban bekas dengan kembangan yang sudah tipis. Salah satu risiko terbesar yang mengintai adalah aquaplaning atau hydroplaning, yaitu kondisi di mana ban kehilangan cengkeraman karena tidak mampu mengalirkan air dengan efektif. Akibatnya, kendaraan bisa melayang di atas permukaan jalan dan sulit dikendalikan, yang dapat meningkatkan potensi kecelakaan.
Mengapa Ban Bekas yang Tipis Berbahaya?
Menurut Madok, pemilik MW Wheels, banyak pengendara memilih ban bekas karena alasan ekonomi, tetapi mereka sering mengabaikan ketebalan kembangan ban.
"Banyak yang beli ban bekas tanpa cek ketebalannya. Selama masih bisa dipakai, mereka anggap aman, padahal kalau kembangannya sudah tipis, risiko hydroplaning jauh lebih tinggi," jelas Madok kepada Kompas.com (27/3/2025).
Ban dengan alur yang menipis tidak dapat membuang air dengan baik, sehingga ban bisa melayang di atas genangan air. Ketika ini terjadi, kendaraan kehilangan traksi dan sulit dikendalikan.
Batas Aman Kedalaman Kembangan Ban
Madok menegaskan bahwa kedalaman kembangan ban minimal adalah 1,6 mm. Jika sudah di bawah batas ini, kemampuannya dalam membuang air berkurang drastis.
"Kalau hujan deras dan jalanan basah, mobil bisa kehilangan kendali, apalagi kalau kecepatannya tinggi," tambahnya.
Aquaplaning tidak hanya terjadi saat mobil melaju dalam kecepatan tinggi, tetapi juga bisa muncul ketika kendaraan bergerak di atas 60 km/jam pada jalanan yang banyak genangan air.
Cara Mencegah Aquaplaning
Untuk menghindari risiko ini, Madok menyarankan pengendara untuk:
Memeriksa kondisi ban secara rutin, terutama kedalaman kembangannya.
Memastikan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan, agar traksi tetap optimal.
Menghindari pengereman mendadak di jalan basah, karena bisa menyebabkan kendaraan tergelincir.
"Kalau mobil sudah terasa melayang, jangan panik. Kurangi kecepatan secara perlahan, hindari rem mendadak, dan tetap kendalikan setir dengan lembut agar mobil bisa kembali stabil," pungkasnya.
Dengan memahami risiko dan cara pencegahan aquaplaning, pengendara bisa lebih aman saat melintas di jalanan basah, terutama saat musim hujan.