Alasan Tidak Disarankan Melakukan Flushing pada Oli Mesin yang Berlumpur
Tanggal: 31 Mei 2024 19:03 wib.
Oli mesin yang sering diganti terlambat dapat berubah menjadi lumpur. Hal ini sering terjadi karena penumpukan kotoran dan partikel-partikel kecil di dalam mesin. Melakukan proses flushing menggunakan cairan kimia untuk membersihkan kerak oli yang menumpuk mungkin dapat membuat ruang oli mesin kembali bersih. Namun, apabila kerak oli sudah menumpuk dan berubah menjadi lumpur, penggunaan cairan flushing tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan masalah lain yang lebih serius.
Lumpur yang terbentuk dalam jumlah besar dapat menyumbat saluran oli, mengganggu sistem pelumasan, dan berpotensi merusak mesin. Hal ini telah diyakini oleh Hardi Wibowo, pemilik Aha Motor Yogyakarta. Menurutnya, walaupun metode flushing dapat menjaga kebersihan pelumas mesin dan salurannya, namun tidak disarankan untuk dilakukan saat oli mesin telah berubah menjadi lumpur. Ia menyampaikan bahwa oli mesin adalah unsur utama dalam sistem pelumasan, sehingga jika tidak berfungsi dengan baik, maka dapat menyebabkan kerusakan pada mesin, terutama akibat proses flushing yang tidak tepat.
Dalam kasus-kasus tertentu, perubahan oli mesin menjadi lumpur dapat menjadi masalah serius yang memerlukan penanganan khusus. Oleh karena itu, penting untuk memahami alasan-alasan tertentu yang membuat proses flushing pada oli mesin yang berlumpur tidak disarankan. Salah satu alasan utamanya adalah karena risiko yang dapat ditimbulkannya terhadap sistem pelumasan mesin. Proses flushing yang dilakukan tanpa pertimbangan yang matang dapat menyebabkan lumpur mengendap di berbagai bagian mesin, menghalangi aliran, dan akhirnya menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa praktik flushing pada oli mesin yang telah berubah menjadi lumpur dapat meningkatkan risiko terjadinya kepala pincang pada mesin. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada sistem pelumasan mesin akibat overflowing lumpur yang menyumbat saluran-saluran penting. Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa tindakan flushing pada oli mesin yang berlumpur tidak hanya tidak mampu membersihkan lumpur secara efektif, tetapi juga dapat memperparah kondisi mesin.
Dari berbagai penelitian dan pengalaman praktisi, dapat disimpulkan bahwa penanganan terhadap oli mesin yang telah berubah menjadi lumpur tidak boleh dilakukan dengan cara flushing yang sembrono. Sebaliknya, penanganan yang diperlukan adalah dengan mengganti oli mesin secara teratur sesuai dengan rekomendasi pabrikan dan juga melakukan pemeriksaan mendalam terhadap kondisi mesin secara berkala. Hal ini penting untuk dilakukan guna mencegah terjadinya penumpukan kotoran yang kemudian dapat berubah menjadi lumpur yang merusak.