Sumber foto: megaflopp Via Shutterstock

Akal-akalan Bengkel AC Seperti ini Rawan Bikin Mobil Terbakar

Tanggal: 20 Apr 2024 15:48 wib.
Akal-akalan atau memperbaiki mobil dengan ala kadarnya sering dilakukan oleh bengkel, termasuk bengkel spesialis AC. Motif perbaikan tersebut bisa karena ketersediaan onderdil yang sulit didapat, harga onderdil mahal, atau beberapa alasan lainnya. Sehingga pilihan alternatif diperlukan agar sistem AC tetap bisa digunakan. Meskipun beberapa bengkel mungkin berhasil dalam memperbaiki mobil tanpa mengganti onderdil tertentu, hal ini tidak selalu menjamin keamanan jangka panjang.

Pemilik Bengkel AC Mobil Jogja, Dewa, mengatakan bahwa banyak perbaikan AC mobil dilakukan dengan cara yang di luar nalar dan mengabaikan keselamatan. "Saya pribadi tidak mengizinkan perbaikan yang sifatnya asal-asalan, misalnya hanya fokus pada dinginnya udara AC tanpa mempertimbangkan keselamatan jangka panjang. Ada banyak jenis perbaikan yang berisiko," ucap Dewa kepada Kompas.com.

Salah satu contoh perbaikan yang sering dijumpai menurut Dewa adalah modifikasi kelistrikan pada sistem AC dengan langsung menyambung kabel tambahan dan memasang perangkat tambahan. "Sistem AC pada mobil modern saat ini sudah lebih kompleks, oleh karena itu untuk menelusuri masalah kelistrikan akan lebih rumit dan membutuhkan waktu yang lama, belum lagi teknologi terbaru yang belum tentu dipahami oleh bengkel AC," ucap Dewa.

Dewa menegaskan bahwa pihak bengkel harus memahami sistem kelistrikan AC pada mobil tertentu sebelum melakukan perbaikan. Jika mereka tidak memahaminya, maka sebaiknya tidak mengubah rangkaian kelistrikan. "Mobil sekarang menurut saya lebih rumit dan sensitif, kadang-kadang hanya dengan menyambung kabel saja bisa menimbulkan masalah serius karena tidak memahami prinsip kerja dan potensi risikonya," ucap Dewa.

Ketika modifikasi dilakukan secara sembarangan, ada potensi terjadi korsleting. Selain itu, ketahanan kabel perlu diukur apakah mampu dilalui oleh daya listrik berapa ampere, jika berlebihan maka kabel akan panas. "Penyambungan kabel yang tidak terukur akan membuat arus listrik mengalir lebih besar pada kabel bawaan pabrik. Penyambungan yang tidak presisi juga bisa memicu terjadinya korsleting dan memicu kebakaran," jelas Dewa.

Dewa juga memiliki catatan mengenai penggantian sekring menjadi lebih besar untuk menyesuaikan dengan modifikasi yang dilakukan. Padahal, kekuatan kabel memiliki batasnya, yang biasanya tidak jauh dari angka sekring. "Bila sekring bawaan pabrik hanya 7,5 ampere lalu diubah menjadi 25 ampere, maka itu sudah terlalu jauh. Pertanyaannya, apakah kabelnya mampu? Jika tidak, maka ada potensi terjadi panas dan menyebabkan kebakaran," tambah Dewa.

Jenis perbaikan AC pada mobil yang bisa memicu terjadinya kebakaran perlu mendapatkan perhatian lebih serius. Perbaikan kelistrikan sebaiknya tidak dilakukan asal-asalan demi menjamin keselamatan pengguna mobil di jalan raya. Dewa menekankan pentingnya bengkel AC untuk memahami secara mendalam sistem kelistrikan pada mobil dan mempertimbangkan risiko serta dampak jangka panjang dari setiap perbaikan yang dilakukan, demi keselamatan dan kenyamanan para pengguna mobil.

Permasalahan ini juga bisa menjadi perhatian bagi para pengguna mobil untuk lebih selektif dalam memilih bengkel AC yang akan menangani perbaikan mobil mereka. Keselamatan dan kenyamanan selama berkendara merupakan hal yang sangat penting, oleh karena itu memperhatikan kualitas perbaikan AC mobil sangatlah penting. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved