AHY Dukung Penuh Perkembangan Ekosistem Truk Listrik di Indonesia
Tanggal: 29 Mei 2025 22:47 wib.
Jakarta, Tampang.com – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan dukungan penuh terhadap perkembangan ekosistem truk listrik di Indonesia. Hal ini disampaikannya pada acara Zero Emission Heavy-Duty Vehicle Summit 2025, Selasa (27/5/2025).
"Ke depannya kita benar-benar memikirkan bagaimana kendaraan berat, kendaraan angkut barang yang tadi berkontribusi terhadap emisi CO2-nya begitu tinggi, ini bisa direduksi secara signifikan menuju zero emission," kata AHY.
Agus menjelaskan bahwa meskipun jumlah truk barang secara kuantitas hanya berkontribusi sekitar 3,7 persen atau kurang dari 4 persen dari total angkutan di Indonesia, kontribusinya terhadap emisi CO2 sangat tinggi, sekitar 40 sekian persen. "Artinya polusi yang dihasilkan menyebabkan permasalahan kesehatan sangat serius," kata Agus.
Empat Prioritas Kemenko Infrastruktur
Untuk mendorong perkembangan truk listrik di Indonesia yang saat ini masih terhalang oleh perkembangan infrastruktur, AHY menyebutkan ada empat prioritas utama yang akan terus dikawal oleh kementerian infrastruktur selama lima tahun ke depan:
Percepatan Reformasi Kebijakan dan Insentif: Mendorong adopsi kendaraan dan teknologi rendah emisi.
Perluasan Infrastruktur Energi Bersih: Mengembangkan sistem transportasi publik yang ramah lingkungan di berbagai kota dan daerah. Ini termasuk persiapan infrastruktur untuk charging station (stasiun pengisian) yang memadai di jalur-jalur transportasi utama. "Katakanlah berbicara Jawa, ada ruas-ruas, ada urat nadi transportasi yang harus diperhatikan betul sehingga kalau memang akan dikembangkan zero emission freight tadi, berarti kan perlu dipersiapkan infrastruktur untuk charging station misalnya berapa banyak, di mana saja, dan kapasitasnya seperti apa yang kita akan kembangkan," jelasnya.
Penguatan Inovasi dan Kemitraan Lintas Sektor: Melibatkan pemerintah (pusat dan daerah), industri, berbagai lembaga riset, dan kampus-kampus.
Pembangunan Ekosistem Pembiayaan Hijau (Green Financing): Memastikan pembiayaan yang inklusif dan berkelanjutan agar pelaku usaha, baik skala besar maupun kecil, dapat berkontribusi tanpa terbebani secara finansial.
Komitmen AHY ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi berat, sekaligus mendorong inovasi dan pembangunan infrastruktur yang mendukung transisi menuju kendaraan rendah emisi di Indonesia.