AeroMobil Pamerkan Mobil Terbang di Paris Air Show 2017
Tanggal: 28 Jun 2017 23:28 wib.
Tampang.com - AeroMobil, perusahaan mobil terbang asal Slovakia menunjukkan sebuah kendaraan masa depan yang memungkinkan untuk berada di udara maupun darat pada pameran Paris Air Show tahun ini.
Kendaraan terbang dari AeroMobil tersebut menurut rencana akan diproduksi secara berseri pada 2020.
"Setelah Anda mendarat di bandara, Anda bisa mengubah pesawat menjadi mobil dan berjalan ke manapun Anda inginkan", ujar Simon Bendrey, Wakil Kepala Teknik AeroMobil, kepada AFP, Rabu 28 Juni 2017.
Untuk kendaraan ini, AeroMobil mengklaim telah mendapatkan sejumlah pesanan, meski kendaraan itu memiliki harga 1,2-1,5 juta euro (sekitar Rp 18-23 miliar)
Berawal dari film-film fiksi ilmiah, mobil yang mampu terbang ini pun akhirnya menjadi kenyataan, menyusul banyak perusahaan berbasis teknologi yang berlomba-lomba mengembangkan kendaraan ini. Salah satunya AeroMobil ini.
Pada acara Paris Air Show, Bruno Sainjon selaku Kepala Laboratorium Aerospace Perancis (ONERA), mengatakan bahwa masa depan yang sesungguhnya adalah "sistem transportasi udara yang sesuai permintaan, yang jelas merupakan awal di era baru penerbangan," misalnya layanan taksi terbang.
Pascal Pincemin, spesialis kedirgantaraan Deloitte, kepada AFP mengatakan mobil terbang bukan hanya sesuatu yang bisa dikendarai oleh manusia, karena terlalu berisiko. Dia membayangkan adanya sebuah platform digital yang mengelola lalu lintas baru, termasuk di udara.
Ide tersebut, menurut dia, adalah mengembangkan jaringan pesawat lepas landas vertikal yang akan didemonstrasikan pertama kalinya oleh Uber pada 2020.
Dubai akan menjadi lokasi pertama peluncuran helikopter listrik otonom kecil terbaru yang dijadwalkan akan beroperasi akhir tahun ini.
"Ada 'sebuah hasrat nyata, minat nyata' dalam jenis transportasi di beberapa kota yang padat lalu lintas," kata Jean Brice Dumont, Kepala Teknik dari Airbus Helicopters.
Pada pameran otomotif di Jenewa, perusahaan Airbus mempresentasikan prototipe mobil terbangnya bernama "Pop Up" yang dikembangkan bekerjasama dengan anak perusahaan Volkswagen.
Di sisi lain, Patrick Cipriani, Direktur Keamanan Direktorat Penerbangan Sipil Prancis mempertanyakan keamanan menggunakan unit mobil terbang.
"Akankah kita siap menerima level pesawat ringan, yang 100 kali kurang aman?" kata dia, demikian AFP.