UEFA akan Hukum Bocah yang Selfie dengan Cristiano Ronaldo Usai Laga Portugal vs Tuki di Euro 2024
Tanggal: 24 Jun 2024 12:28 wib.
UEFA dikabarkan akan memberikan hukuman kepada seorang anak kecil yang melakukan swafoto bersama bintang timnas Portugal, Cristiano Ronaldo, usai pertandingan antara Portugal melawan Turki pada Euro 2024. Insiden tersebut terjadi setelah pertandingan grup F Piala Eropa 2024 di Signal Iduna Park, Dortmund, Jerman pada Sabtu, 22 Juni 2024. Dalam laga tersebut, Portugal berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-0.
Bernardo Silva mencetak tiga gol untuk Portugal, sementara seorang pemain Turki, Samet Akaydin, mencatatkan gol bunuh diri. Selain itu, Bruno Fernandes juga turut mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-56. Ronaldo sendiri tampil selama 90 menit dengan memberikan satu assist untuk gol yang dicetak oleh Bruno Fernandes.
Setelah pertandingan, para pemain Portugal hendak memberikan apresiasi kepada suporter yang hadir langsung di stadion. Dalam situasi tersebut, terjadi momen di mana seorang bocah laki-laki mendekati Ronaldo sambil memegang handphone untuk melakukan selfie. Melihat sikap tersebut, Ronaldo menyambut anak tersebut dengan senyuman, dan keduanya pun melakukan swafoto. Namun, sesaat setelah itu, anak tersebut langsung berlari meninggalkan Ronaldo, mencoba menghindari petugas keamanan sebelum akhirnya ditangkap dan dibawa keluar dari stadion.
Meskipun perjuangan sang anak mempaskan foto swafotonya viral di media sosial, UEFA telah menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak akan luput dari hukuman berat. UEFA menyatakan bahwa setiap upaya pelanggaran untuk melakukan tindakan serupa akan mengakibatkan pengusiran dari stadion, larangan menghadiri pertandingan, dan bahkan bisa dikenai tuntutan pidana. Meskipun demikian, mengingat usia anak tersebut yang masih di bawah umur, kemungkinan besar hukuman pidana tidak akan diberlakukan kepadanya.
Pernyataan resmi dari UEFA yang dikutip dari Express UK menyatakan, "Setiap penerobosan ke lapangan merupakan pelanggaran aturan stadion dan akan mengakibatkan pengusiran dari stadion, larangan menghadiri semua pertandingan turnamen, serta pengajuan tuntutan pidana resmi untuk pelanggaran. Tidak ada tanggung jawab pidana bagi anak di bawah 12 tahun, namun orang dewasa yang mendampinginya tetap bertanggung jawab untuk memastikan anak tersebut mematuhi aturan stadion sesuai dengan syarat dan ketentuan tiket."
Pada pertandingan tersebut, dilaporkan bahwa ada lima suporter yang berhasil masuk ke lapangan seusai pertandingan. Kekhawatiran pun diungkapkan oleh pelatih Portugal, Roberto Martinez, terkait sikap terbuka para pemainnya terhadap siapa pun yang mendekat, dan mungkin memiliki niat jahat. Menanggapi hal tersebut, UEFA berjanji akan meningkatkan langkah-langkah keamanan untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Dalam konteks ini, penting untuk menekankan bahwa tindakan masuk ke lapangan tanpa izin dan melanggar aturan stadion merupakan perilaku yang tidak dapat diterima. Upaya UEFA untuk memberlakukan sanksi yang tegas untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan perlu didukung oleh semua pihak terkait. Selain itu, edukasi terkait dengan penegakan aturan dan kesadaran akan konsekuensi dari tindakan yang melanggar aturan perlu ditingkatkan, terutama pada para pemain muda dan penggemar sepak bola agar terciptanya lingkungan yang aman dan teratur dalam setiap pertandingan sepak bola.
Diharapkan kejadian ini juga dapat menjadi pembelajaran bagi para penggemar sepak bola, terutama generasi muda, untuk menjunjung tinggi nilai disiplin dan menghormati aturan yang berlaku. Menjaga sikap sportif dan menghormati peraturan stadion adalah bentuk kontribusi kita sebagai penggemar sepak bola dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib dalam setiap pertandingan. Oleh karena itu, kesadaran dan tanggung jawab bersama perlu ditingkatkan untuk menjaga keselamatan dan ketertiban dalam dunia sepak bola.