Tiba-tiba Tantrum, Pengganti Troussier Salahkan Klub Lokal Usai Vietnam Tersingkir dari Piala Asia U-23 2024

Tanggal: 8 Mei 2024 16:24 wib.
Pelatih Timnas U-23 Vietnam, Hoang Anh Tuan, menyatakan kekecewaannya terhadap klub-klub liga lokal atas pembatasan waktu bermain yang diberikan kepada para pemainnya setelah kegagalan Vietnam di Piala Asia U-23 2024.

Menggantikan Philippe Troussier, Hoang Anh Tuan langsung menghadapi kekalahan saat Timnas U-23 Vietnam tersingkir dari Piala Asia U-23 2024 setelah dikalahkan oleh Irak di perempat final. Kegagalan ini merupakan pukulan telak tak hanya bagi timnas Vietnam, tetapi juga bagi Hoang Anh Tuan pribadi yang berharap bisa mengulangi kesuksesan edisi 2018 di mana Vietnam berhasil menjadi runner-up.

Kekecewaan Hoang Anh Tuan terlihat begitu besar sehingga ia menyalahkan klub-klub liga lokal yang menjadi tempat para pemainnya bernaung. Ia menilai bahwa masalah utama yang dihadapi skuadnya di Piala Asia U-23 2024 berasal dari klub-klub tersebut.

Menurut Superball.id dari Soha.vn, Hoang Anh Tuan mengungkapkan bahwa sebanyak 90% pemain dalam skuadnya jarang mendapatkan kesempatan bermain di V.League dan Divisi Pertama, liga sepak bola Vietnam. Hanya satu pemain yang berhasil mencatatkan total 600 menit bermain, yaitu kiper Quan Van Chuan.

Hal ini tentu saja menjadi perbincangan yang menarik. Hoang Anh Tuan menegaskan bahwa pemain Vietnam U-23 yang seharusnya memiliki kualitas terbaik di level klub tidak mendapatkan kesempatan bermain yang cukup. Ia juga memberikan contoh bahwa ada pemain yang bahkan sebelum bergabung dengan Timnas Vietnam U-23, tidak pernah bermain selama sebulan di klub mereka.

Keresahan Hoang Anh Tuan tidak hanya sebatas pada konstelasi waktu bermain para pemainnya, tetapi juga pada talenta yang sebenarnya dimiliki oleh pemain muda Vietnam yang belum terakomodasi di level klub. Hal ini menjadi titik krusial karena kesempatan bermain di level klub merupakan pondasi penting dalam pengembangan pemain sepak bola.

Hoang Anh Tuan juga menyatakan bahwa ia memberikan penghormatan kepada klub karena menyadari bahwa setiap klub memiliki target dan tujuan masing-masing dalam mengelola para pemainnya, termasuk dalam meraih prestasi.

Namun demikian, kekhawatiran besar Hoang Anh Tuan terfokus pada kesulitan pemainnya untuk mendapatkan kesempatan bermain di level klub, meskipun mereka telah tampil di berbagai kompetisi internasional seperti SEA Games, Piala AFF U-23, dan Piala Asia U-23. Pertanyaan besar pun muncul, bagaimana nasib para pemain ini di klub mereka ketika bursa transfer sudah ditutup dan kesempatan bermain semakin terbatas?

Ini menjadi masalah yang harus segera diatasi agar potensi para pemain yang berhasil menunjukkan kualitasnya di level internasional juga mendapatkan porsi yang sama di level klub. Upaya kolaborasi antara federasi sepak bola dan klub-klub liga lokal menjadi hal yang mendesak untuk mengoptimalkan potensi para pemain muda yang merupakan aset berharga bagi masa depan sepak bola Vietnam.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved