Sumber foto: Canva

Strategi Nutrisi untuk Lari Maraton

Tanggal: 8 Mei 2025 10:16 wib.
Lari maraton adalah salah satu olahraga yang sangat menuntut daya tahan fisik dan mental. Namun, kemampuan untuk menyelesaikan maraton tidak hanya bergantung pada latihan fisik; nutrisi juga berperan penting. Dalam artikel ini, kita akan membahas strategi nutrisi yang dapat membantu para pelari maraton mencapai performa terbaik mereka.

Pertama-tama, penting untuk memahami kebutuhan energi tubuh saat berlari maraton. Lari maraton yang berjarak 42,195 kilometer memerlukan energi yang cukup untuk menjaga performa dan mencegah kelelahan. Sumber utama energi bagi pelari adalah karbohidrat. Oleh karena itu, satu strategi nutrisi yang sangat penting adalah mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang cukup beberapa hari sebelum hari-H. Biasakan diri untuk mengonsumsi makanan seperti pasta, nasi, dan roti yang kaya akan karbohidrat. Karbohidrat ini akan mengisi glikogen di otot dan hati, yang akan menjadi sumber energi utama saat berlari.

Selain itu, saat latihan menjelang hari maraton, penting untuk mencoba berbagai suplemen energi yang akan digunakan selama balapan. Banyak pelari maraton menggunakan gel, minuman olahraga, atau snack energi ketika berlari. Mengintegrasikan suplemen ini ke dalam latihan akan membantu pelari beradaptasi dan mengetahui apa yang terbaik untuk tubuh mereka. Jangan lupa untuk tetap terhidrasi dengan cukup, karena dehidrasi dapat memengaruhi performa secara signifikan. Pastikan untuk mengonsumsi cairan yang cukup setiap hari dan memperhatikan tanda-tanda dehidrasi seperti keringat berlebih dan kelelahan.

Pada hari maraton, strategi nutrisi harus direncanakan dengan baik. Sarapan yang ideal sebelum lari maraton adalah makanan yang kaya karbohidrat, namun rendah lemak dan serat. Ini bertujuan untuk memberikan energi tanpa membuat sistem pencernaan lebih bekerja keras. Contoh sarapan yang tepat bisa berupa oatmeal dengan pisang atau roti panggang dengan selai kacang. Selain itu, waktu konsumsi sarapan juga penting. Konsumsilah sarapan sekitar dua hingga tiga jam sebelum perlombaan untuk memberikan tubuh waktu untuk mencerna makanan.

Selama perlombaan, pelari perlu memperhatikan waktu untuk mengisi kembali energi. Strategi nutrisi yang baik adalah mengonsumsi suplemen energi setidaknya setiap 30-45 menit. Ini akan membantu menjaga level gula darah tetap stabil dan mencegah terjadinya kelelahan. Kombinasi karbohidrat dan elektrolit juga penting untuk mendukung kinerja. Beberapa pelari lebih memilih minuman olahraga yang mengandung elektrolit dan karbohidrat, karena dapat membantu mengembalikan cairan tubuh yang hilang serta memberikan energi.

Setelah menyelesaikan maraton, pemulihan juga merupakan bagian penting dari strategi nutrisi. Segera setelah garis finis, penting untuk mengisi kembali energi dengan makanan kaya karbohidrat dan protein. Makanan seperti smoothie protein buah atau sandwich kalkun dapat membantu memulihkan otot dan mengisi kembali glikogen. Selain itu, jangan lewatkan untuk tetap terhidrasi dengan baik setelah perlombaan.

Melalui penerapan strategi nutrisi yang tepat, pelari maraton dapat meningkatkan performa dan mengurangi risiko cedera selama pelatihan dan perlombaan. Dengan merencanakan asupan karbohidrat, hidrasi, dan nutrisi pemulihan yang baik, para pelari tidak hanya dapat melewati garis finis dengan lebih baik, tetapi juga meningkatkan pengalaman lari maraton mereka secara keseluruhan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved