Sumber foto: google

Skandal Terbesar dalam Sejarah Piala Dunia

Tanggal: 6 Jul 2024 18:42 wib.
Piala Dunia FIFA adalah salah satu ajang olahraga paling bergengsi di dunia, menarik perhatian jutaan penggemar sepak bola dari seluruh penjuru dunia. Namun, di balik kemegahan dan semangat kompetisi, sejarah Piala Dunia juga diwarnai oleh berbagai skandal besar yang mengguncang dunia sepak bola. Beberapa skandal ini bahkan mengubah jalannya pertandingan dan meninggalkan kenangan pahit yang tak terlupakan. Berikut adalah beberapa skandal terbesar dalam sejarah Piala Dunia.

Maradona dan "Tangan Tuhan" (1986)

Salah satu skandal paling terkenal dalam sejarah Piala Dunia terjadi pada tahun 1986 di Meksiko, ketika Argentina menghadapi Inggris di perempat final. Diego Maradona, pemain legendaris Argentina, mencetak gol menggunakan tangannya, yang kemudian dikenal sebagai "Gol Tangan Tuhan." Wasit tidak melihat pelanggaran tersebut, dan gol itu disahkan, membawa Argentina unggul. Maradona kemudian mencetak gol kedua dengan dribble luar biasa yang disebut "Gol Abad Ini." Argentina memenangkan pertandingan dan kemudian meraih gelar juara dunia, tetapi gol kontroversial Maradona tetap menjadi salah satu momen paling dikenang dalam sejarah sepak bola.

Skandal Wasit Byron Moreno (2002)

Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang juga tidak lepas dari skandal. Wasit asal Ekuador, Byron Moreno, menjadi pusat perhatian dalam pertandingan antara Italia dan Korea Selatan di babak 16 besar. Keputusan-keputusan kontroversialnya, termasuk memberikan kartu merah kepada Francesco Totti dan menganulir gol Italia, memicu kemarahan dan tuduhan bias. Italia kalah 2-1 setelah perpanjangan waktu, dan Moreno dihujani kritik pedas. Keputusannya dianggap sangat kontroversial dan meninggalkan noda hitam dalam sejarah turnamen tersebut.

Pengaturan Skor Jerman Timur dan Austria (1982)

Pada Piala Dunia 1982 di Spanyol, Jerman Barat dan Austria terlibat dalam skandal pengaturan skor yang dikenal sebagai "Disgrace of Gijón." Kedua tim bertemu di pertandingan terakhir grup, dan hasil 1-0 untuk Jerman Barat akan memastikan kedua tim lolos ke babak berikutnya. Setelah Jerman Barat mencetak gol awal, kedua tim bermain dengan sangat pasif, jelas menghindari serangan untuk mempertahankan skor. Pertandingan tersebut memicu kemarahan penonton dan kritik luas karena dianggap melanggar semangat fair play. FIFA kemudian mengubah aturan pertandingan terakhir grup untuk dimainkan secara serentak guna mencegah kejadian serupa.

Insiden Zidane dan Materazzi (2006)

Final Piala Dunia 2006 di Jerman antara Italia dan Prancis diwarnai oleh insiden kontroversial yang melibatkan kapten Prancis, Zinedine Zidane, dan bek Italia, Marco Materazzi. Zidane, dalam pertandingan terakhirnya sebelum pensiun, melakukan tandukan kepala kepada Materazzi setelah pemain Italia itu diduga mengucapkan kata-kata provokatif. Zidane diusir dari lapangan, dan Prancis akhirnya kalah melalui adu penalti. Insiden ini menjadi sorotan utama dan menodai akhir karir gemilang Zidane.

Kartu Merah Suárez dan "Tangan Dewa" yang Baru (2010)

Luis Suárez dari Uruguay menciptakan skandal baru di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Dalam pertandingan perempat final melawan Ghana, Suárez secara sengaja menggunakan tangannya untuk menghentikan bola yang hampir pasti menjadi gol di menit-menit akhir perpanjangan waktu. Suárez menerima kartu merah, dan Ghana mendapat tendangan penalti, yang sayangnya gagal mereka manfaatkan. Uruguay akhirnya memenangkan pertandingan melalui adu penalti, tetapi tindakan Suárez menuai kontroversi besar dan perdebatan tentang etika dalam sepak bola.

Pemain Tak Sah Korea Selatan (1966)

Piala Dunia 1966 di Inggris menyaksikan salah satu skandal paling awal dalam sejarah turnamen. Korea Utara berhasil mencapai perempat final, yang merupakan prestasi mengejutkan. Namun, kemudian terungkap bahwa beberapa pemain yang bermain untuk tim Korea Utara sebenarnya bukanlah warga negara Korea Utara melainkan dari Korea Selatan. Hal ini menimbulkan kontroversi besar dan mempertanyakan keabsahan tim Korea Utara dalam turnamen tersebut.

Skandal Pengaturan Skor FIFA (2015)

Meskipun tidak secara langsung terkait dengan pertandingan di lapangan, skandal korupsi FIFA yang terungkap pada tahun 2015 memiliki dampak besar pada Piala Dunia. Banyak pejabat tinggi FIFA ditangkap dan didakwa atas tuduhan korupsi, penggelapan, dan penyuapan yang melibatkan pemilihan tuan rumah Piala Dunia. Skandal ini menodai reputasi FIFA dan memicu seruan luas untuk reformasi dalam tubuh organisasi sepak bola dunia tersebut.

Keputusan Kontroversial VAR (2018)

Piala Dunia 2018 di Rusia menjadi turnamen pertama yang menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR). Meskipun dimaksudkan untuk meningkatkan keadilan dalam pengambilan keputusan, penggunaan VAR justru memicu sejumlah kontroversi. Beberapa keputusan yang diambil melalui VAR, termasuk gol yang dianulir dan penalti yang diberikan, dianggap tidak konsisten dan menimbulkan perdebatan. Penggunaan VAR dalam beberapa pertandingan kunci memicu reaksi beragam dari para pemain, pelatih, dan penggemar, menyoroti tantangan dalam penerapan teknologi baru dalam olahraga.

Piala Dunia terus menjadi ajang yang penuh dengan drama dan kontroversi, menciptakan momen-momen tak terlupakan yang menjadi bagian dari sejarah sepak bola. Meskipun skandal-skandal ini meninggalkan noda hitam, mereka juga menjadi pengingat akan pentingnya fair play dan integritas dalam olahraga.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved