Shin Tae-Yong Stres Jelang Laga vs Irak, Sampai Dibawa ke Rumah Sakit
Tanggal: 5 Jun 2024 16:35 wib.
Direktur Utama PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI), Marsal Masita, menceritakan bahwa pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, sempat stres sampai dibawa ke rumah sakit pada Senin (3/6/2024) pagi WIB. "Coach Shin Tae-yong sampai stres. Kemarin pagi sampai sempat ke rumah sakit. Ada yang tahu? Kemarin pagi dia sempat begitu karena tekanan ke dia," ujar Marsal Masita."Ya begitu deh. Saya bilang jangan stres. Tapi sudah, tidak apa-apa. Kemarin sore, kami sudah meeting dengan coach Shin Tae-yong," jelas Marsal Masita.
Shin Tae-yong ingin Timnas Indonesia menang atas Irak. Dengan begitu, tim berjulukan Skuad Garuda itu akan lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026."Stresnya karena tekanan. Timnas Indonesia ingin menang. Kami ingin mengunci kemenangan. Buat coach Shin Tae-yong, dia ingin kemenangan lebih cepat. Lebih baik untuk mengunci tiket ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026," ungkap Marsal.
Menurut para sumber terdekat, Shin Tae-yong mengalami stres yang disebabkan oleh tekanan psikologis yang berlebihan. Hal ini terjadi karena dia merasa terlalu tertekan untuk memberikan performa terbaik bagi para anak asuhnya di lapangan. Seiring berjalannya waktu, Shin Tae-young kini sudah mulai pulih dan dapat kembali melatih Timnas Indonesia.
Situasi ini membuat pelatih timnas Indonesia serta manajemen tim sangat prihatin. Mereka mengakui bahwa kesehatan dan kondisi psikologis sangatlah penting. Sebagai hasilnya, Shin Tae-young akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Para petugas medis memberikan perhatian ekstra terhadap kondisi kesehatan mental dan fisik Shin Tae-young, dengan harapan dia bisa pulih dan kembali ke kondisi yang stabil.
Pentingnya perawatan kesehatan mental dan fisik atlet tidak bisa diabaikan. Keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental sangat diperlukan agar para atlet dan staf pelatih dapat tampil maksimal dalam setiap pertandingan. Hal ini juga penting untuk mengingatkan bahwa tekanan dan stres yang berlebihan dapat berdampak serius pada kesehatan seseorang, terutama bagi para pelatih yang menjalani rutinitas latihan dan pertandingan dengan intensitas tinggi.
Pada akhirnya, kejadian yang menimpa Shin Tae-young ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak terkait, bahwa kesehatan mental dan fisik para pelatih bukanlah hal yang sepele. Dalam dunia olahraga, aspek kesehatan mental tidak boleh diabaikan dan perlu mendapatkan perhatian serius. Semoga kejadian ini juga menjadi pengingat bagi seluruh pihak terkait tentang pentingnya menjaga kesehatan mental para pelatih dan pemain demi kesejahteraan mereka dalam dunia olahraga yang kompetitif.