Shin Tae-yong Blak-blakan Sudah Dapat Tawaran Melatih Usai Dipecat PSSI
Tanggal: 27 Jan 2025 15:31 wib.
Tampang.com | Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan yang baru saja dipecat dari PSSI, telah menerima tawaran untuk melatih di tempat lain. Namun, ia menyatakan keinginannya untuk beristirahat terlebih dahulu sebelum memutuskan langkah selanjutnya.
PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerjasama dengan Shin pada tanggal 6 Januari 2025, meskipun kontraknya sebenarnya masih berlaku hingga tahun 2027. Meskipun begitu, Shin tidak mengungkapkan secara detail siapa yang telah menawarinya pekerjaan baru setelah kepergiannya dari PSSI.
"Saya pernah mendapat tawaran," ujar Shin singkat ketika diwawancarai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada hari Minggu, tanggal 26 Januari 2025.
Shin, yang berusia 54 tahun, mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke kampung halamannya dan menghabiskan waktu istirahat sejenak. Ia merasa bahwa lima tahun menangani Timnas Indonesia telah sangat menguras energi dan pikirannya.
"Saya ingin beristirahat terlebih dahulu," tegas Shin.
Kepulangan Shin dari Indonesia dilakukan dengan menggunakan pesawat komersial, Korean Air, pada tanggal 26 Januari 2025, sekitar pukul 21.50 WIB. Ribuan suporter Timnas Indonesia datang ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk memberikan perpisahan kepada Shin, menyemarakkan momen kepergiannya.
Keterlibatan Shin Tae-yong dalam sepakbola Indonesia tidak hanya dalam hal pelatihan. Ia juga memberikan dampak dalam perkembangan olahraga ini, baik dari segi teknis maupun promosi. Bagi beberapa pihak, kepergian Shin dianggap sebagai kerugian tersendiri.
Shin memang telah membawa pengalaman dan pengetahuan yang luas dalam melatih Timnas Indonesia. Meskipun terdapat kontroversi dan perbedaan pendapat mengenai kinerjanya sebagai pelatih, tidak dapat dipungkiri bahwa kepergiannya meninggalkan sejumlah pertanyaan tentang masa depan sepakbola Indonesia.
PSSI sendiri memiliki sejarah panjang yang diwarnai oleh berbagai konflik internal serta keputusan-keputusan kontroversial. Kepergian Shin Tae-yong telah menambah catatan buruk terkait manajemen PSSI dan memberikan tekanan lebih kepada federasi ini untuk memperbaiki citranya di mata publik.
Dari sisi penggemar, kepergian Shin juga menimbulkan perasaan kecewa dan ketidakpastian. Banyak dari mereka yang berharap Shin dapat membawa perubahan positif dalam kemajuan sepakbola Indonesia, namun kenyataannya tidak berjalan sesuai harapan.
Kami berharap kepergian Shin Tae-yong bisa menjadi momentum penting bagi PSSI dan seluruh pengelola sepakbola Indonesia untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan dan pengembangan olahraga ini. Penting untuk memberikan dukungan penuh dan memastikan bahwa sepakbola Indonesia dapat kembali berprestasi di tingkat regional maupun internasional.