Sergio Conceicao dan AC Milan: Sebuah Romansa yang Mungkin Berakhir di Puncak
Tanggal: 21 Mar 2025 10:06 wib.
Tampang.com | Sepak bola selalu menghadirkan kejutan dan drama, termasuk di AC Milan. Sergio Conceicao, yang punya peluang membawa Rossoneri meraih dua trofi dalam enam bulan, justru berada di ambang perpisahan.
Laporan dari La Gazzetta dello Sport menyebutkan bahwa Milan sudah bersiap mencari direktur olahraga baru, sebelum menentukan siapa yang akan duduk di kursi pelatih untuk musim 2025/2026. Sementara itu, musim ini masih menyisakan ambisi yang harus diperjuangkan, termasuk tiket ke Eropa.
Mengulang Sejarah: Juara Tak Selalu Bertahan
Dalam dunia sepak bola, mengangkat trofi tak selalu berarti posisi pelatih aman. Maurizio Sarri pernah merasakan hal serupa di Juventus. Meski memenangkan Scudetto, ia tetap dipecat. Andrea Pirlo juga mengalami nasib serupa, meski mempersembahkan dua gelar.
Kini, Conceicao berada di jalur yang sama. Ia sudah membawa Milan juara Supercoppa Italiana, mengalahkan Juventus dan Inter dalam dua pertandingan krusial. Namun, situasi di liga tetap menjadi sorotan, dengan Milan masih tertahan di peringkat kesembilan, bersaing ketat dalam perburuan tiket ke kompetisi Eropa.
Di sisi lain, Coppa Italia menjadi harapan terakhir. Jika Milan mampu menjuarai turnamen ini, mereka akan memastikan tempat di Liga Europa dan Supercoppa Italiana musim depan.
Jalan Terjal dan Keputusan Besar
Meski sudah mempersembahkan satu trofi, kegagalan di Liga Champions masih menjadi luka bagi Milan. Rossoneri tersingkir oleh Feyenoord, dalam pertandingan yang diwarnai berbagai insiden.
Di leg pertama, Milan harus menerima blunder fatal dari Mike Maignan yang berujung pada kekalahan. Kemudian di leg kedua, meski sempat unggul, mereka harus bermain dengan 10 pemain setelah Theo Hernandez mendapat kartu merah kontroversial.
Namun, apakah kegagalan di Liga Champions cukup untuk menggugurkan capaian Conceicao? Milan masih berpeluang menutup musim dengan dua trofi dan tiket ke Eropa, sesuatu yang tak bisa dianggap remeh.
Warisan Conceicao di Milan: Berpisah dengan Kepala Tegak?
Jika akhirnya Conceicao benar-benar harus pergi, ia setidaknya meninggalkan Milan dengan kepala tegak. Dua trofi dalam waktu singkat bukanlah pencapaian yang bisa diabaikan.
Namun, sepak bola sering kali menghadirkan ironi. Bahkan cerita sukses pun bisa berakhir dengan perpisahan. Apakah Milan akan tetap bersama Conceicao, atau memilih jalan baru? Jawabannya akan terungkap dalam beberapa bulan ke depan.
Satu hal yang pasti: di dunia sepak bola, tak ada yang benar-benar pasti.