Ruben Amorim, Ini Mungkin TIM MU Terburuk Sepanjang Sejarah
Tanggal: 23 Jan 2025 12:31 wib.
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, melontarkan pernyataan mengejutkan usai kekalahan memalukan timnya dari Brighton & Hove Albion dengan skor 1-3 di Old Trafford, Inggris, pada Minggu (19/1/2025). Kekalahan ini semakin memperburuk situasi bagi Setan Merah di musim ini, yang penuh dengan inkonsistensi dan kritik tajam dari para penggemar maupun pengamat.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Amorim tanpa ragu menyebut skuad yang dia asuh sebagai salah satu tim terburuk dalam sejarah panjang klub yang berdiri selama 147 tahun. “Kami adalah tim terburuk mungkin dalam sejarah Manchester United. Saya tahu Anda (media) menginginkan berita utama, tetapi saya mengatakan itu karena kami harus mengakui hal itu dan mengubahnya,” tegas Amorim dengan nada penuh kekecewaan.
Kekalahan dari Brighton menjadi pukulan telak bagi Manchester United, terutama karena pertandingan berlangsung di kandang mereka sendiri, Old Trafford, yang dikenal dengan julukan "The Theatre of Dreams". Brighton, yang tampil solid di bawah asuhan Roberto De Zerbi, berhasil menguasai jalannya pertandingan dan mencetak tiga gol yang tak mampu dibalas dengan efektif oleh skuad Amorim.
Gol semata wayang United hanya datang dari aksi individu Bruno Fernandes, tetapi itu tidak cukup untuk menyelamatkan muka tim yang sedang terpuruk. Para penggemar yang memadati stadion pun menyuarakan kekecewaan mereka dengan sorakan keras saat peluit akhir berbunyi.
Musim 2024/2025 sejauh ini menjadi salah satu musim yang paling mengecewakan bagi Manchester United. Tim yang biasanya bersaing di papan atas Liga Inggris kini terseok-seok dan kesulitan menemukan performa terbaiknya. Kekalahan dari Brighton membuat United semakin jauh dari zona Liga Champions, dengan posisi mereka di papan tengah klasemen yang sulit diterima oleh penggemar fanatik klub.
Amorim, yang ditunjuk sebagai pelatih Manchester United di awal musim ini, belum mampu memberikan dampak signifikan. Filosofi permainan yang coba ia terapkan tampak belum dapat dipahami sepenuhnya oleh para pemain. Ditambah lagi, skuad United musim ini juga menghadapi masalah cedera yang mengganggu konsistensi tim.
Pernyataan Ruben Amorim bahwa skuadnya mungkin adalah tim terburuk dalam sejarah Manchester United menjadi refleksi keras dari situasi internal klub. Ia menegaskan bahwa pengakuan atas kondisi buruk ini adalah langkah pertama untuk melakukan perubahan besar-besaran.
“Kita tidak bisa terus seperti ini. Kita harus menghadapi kenyataan dan menemukan solusi. Klub ini terlalu besar untuk tampil seperti ini. Saya di sini untuk bekerja keras dan mengembalikan kehormatan klub ini,” ujar Amorim.
Para penggemar berharap komentar pedas dari sang pelatih dapat menjadi cambuk bagi para pemain untuk segera bangkit. Selain itu, manajemen klub juga didorong untuk mendukung Amorim dengan menyediakan pemain-pemain baru yang sesuai dengan kebutuhannya di bursa transfer mendatang.
Meski dalam kondisi sulit, banyak pihak percaya bahwa Manchester United tetap memiliki kapasitas untuk kembali ke jalur kemenangan. Dengan sejarah panjang dan basis penggemar yang luar biasa, Setan Merah selalu memiliki potensi untuk bangkit dari keterpurukan. Tantangan terbesar adalah bagaimana Ruben Amorim dapat menyatukan tim dan menemukan formula terbaik untuk mengeluarkan potensi maksimal skuadnya.
Sementara itu, pertandingan berikutnya akan menjadi ujian besar bagi Amorim dan para pemain Manchester United. Mereka harus segera membuktikan bahwa pernyataan sang pelatih bukan sekadar kritik tanpa arah, tetapi sebuah titik awal untuk mengembalikan kejayaan Manchester United. Apakah mereka mampu melakukannya? Waktu yang akan menjawab.