Romelu Lukaku Bongkar Pengalaman Pahit di Chelsea: "Saya Dipaksa Ganti di Ruang Ganti Pemain Muda"
Tanggal: 8 Mar 2025 17:42 wib.
Tampang.com | Romelu Lukaku mengungkap pengalaman sulitnya selama membela Chelsea, di mana ia merasa diperlakukan tidak adil oleh klub. Striker asal Belgia ini mengaku bahwa dirinya dipaksa berganti pakaian di ruang ganti pemain muda, serta merasa menjadi korban manipulasi media yang merusak citranya.
Lukaku kembali ke Stamford Bridge pada tahun 2021 dengan status rekor transfer klub senilai £98 juta, tetapi gagal memenuhi ekspektasi. Ia hanya mencetak delapan gol dalam 26 pertandingan Premier League sebelum akhirnya dipinjamkan ke Inter Milan dan kemudian AS Roma. Musim panas lalu, ia kembali hijrah, kali ini ke Napoli.
Namun, di balik perjalanan kariernya yang penuh lika-liku, Lukaku mengaku mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan selama masa sulitnya di Chelsea.
"Saya Bukan Satu-Satunya yang Dikeluarkan"
Dalam wawancara dengan Corriere dello Sport, Lukaku menegaskan bahwa dirinya bukan satu-satunya pemain yang diperlakukan seperti itu.
"Saya tidak sendirian di Chelsea. Pierre-Emerick Aubameyang dan Hakim Ziyech juga dikeluarkan dari proyek tim," ujar Lukaku.
"Kami dipaksa untuk berganti pakaian di ruang ganti pemain muda. Klub memberi tahu Anda bahwa mereka tidak menginginkan Anda lagi, dan sering kali mereka juga menentukan ke mana Anda akan pergi."
Lebih lanjut, Lukaku menyoroti taktik klub dalam menangani pemain yang ingin meninggalkan Stamford Bridge.
"Jika Anda ingin pergi dengan alasan yang masuk akal, Anda tetap tidak punya pilihan. Mereka menunda-nunda hingga detik terakhir dan membuat Anda kelelahan," tambahnya.
Tuduhan Manipulasi Media oleh Chelsea
Selain merasa dikucilkan di dalam tim, Lukaku juga menuduh Chelsea menggunakan media untuk membentuk citra negatif tentang dirinya.
"Klub punya hubungan dengan media, dan tidak butuh banyak usaha untuk membuat seorang pemain berada dalam posisi sulit atau menciptakan kesan buruk tentang mereka," ungkapnya.
Ia mengisyaratkan bahwa ada upaya sistematis untuk memanipulasi persepsi publik terhadap pemain tertentu.
"Percayalah, saya telah melihat hal-hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Suatu hari, saya ingin berbicara kepada para pemain muda tentang bagaimana memahami siapa yang benar-benar bekerja untuk mereka dan siapa yang justru bekerja melawan mereka."
Bangkit Bersama Napoli
Meskipun mengalami masa sulit di Chelsea, Lukaku kini menemukan kembali performanya di Napoli. Striker berusia 30 tahun itu telah mencetak sembilan gol di Serie A musim ini, membantu timnya bersaing di papan atas.
Akhir pekan ini, Lukaku akan kembali menjadi tumpuan Napoli saat mereka menghadapi Fiorentina dalam lanjutan Serie A.
Kisahnya bersama Chelsea mungkin telah berakhir, tetapi kontroversi yang ia ungkapkan bisa menjadi gambaran bagaimana klub-klub besar memperlakukan pemain mereka di balik layar. Apakah ini hanya cerita Lukaku, atau ada lebih banyak pemain yang mengalami hal serupa?