Persija Jakarta Berharap Diizinkan Main di SUGBK Sebelum Timnas Indonesia Jamu Jepang dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Tanggal: 24 Okt 2024 09:44 wib.
Persija Jakarta berharap dapat menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dalam pertandingan melawan Madura United pada pekan ke-10 Liga 1 2024-2025, yang dijadwalkan pada 6 November 2024. Mohamad Prapanca, Direktur Persija Jakarta, menyadari bahwa situasinya sulit karena akan ada pertandingan Timnas Indonesia, tetapi tetap berharap agar Macan Kemayoran dapat bertanding di Jakarta dan bukan di wilayah lain.
Pada bulan November 2024, Timnas Indonesia, yang dikenal sebagai Garuda, akan menjamu Timnas Jepang di SUGBK pada tanggal 15 November 2024. Setelah itu, Garuda akan melawan Arab Saudi pada tanggal 19 November 2024. Dengan jadwal pertandingan Timnas Indonesia yang padat, menjadi sulit bagi Persija untuk menggunakan SUGBK. Namun, Prapanca menyatakan bahwa SUGBK bukanlah satu-satunya pilihan utama untuk Persija dalam pertandingan melawan Madura United.
Karena alasan ini, Prapanca menyebut bahwa Persija memiliki pilihan lain, yaitu Jakarta International Stadium (JIS), sebagai tempat penyelenggaraan pertandingan. Oleh karena itu, pihak Persija sudah mengirim surat resmi ke dua pengelola stadion.
"Kami berharap dapat bermain di SUGBK atau di JIS. Surat sudah kami kirim, semoga 1-2 hari ke depan ada respons," ujar Prapanca di Jakarta, pada hari Kamis, 24 Oktober 2024.
Prapanca menambahkan, "Untuk JIS setelah konser, stadion sedang dalam tahap perbaikan. Sedangkan SUGBK akan disiapkan untuk pertandingan timnas pada 15 November, seharusnya tidak masalah,".
Prapanca menjelaskan bahwa Persija hanya dapat berupaya untuk bermain di Jakarta dengan menggunakan SUGBK atau JIS. Dia berharap agar pihak pengelola stadion memberikan restu bagi Andritany Ardhiyasa dan rekan-rekannya untuk bermain di sana.
"Pada dasarnya, kami hanya penyewa. Oleh karena itu, kami berharap manajemen dari kedua stadion memahami permintaan kami," lanjut Prapanca.
Sebelumnya, Persija sempat menjadi tuan rumah saat menjamu PSM di Stadion Sultan Agung, Bantul, beberapa waktu lalu. Hal ini dikarenakan SUGBK dan JIS tidak dapat digunakan oleh Persija pada saat itu.
Dalam upaya untuk memudahkan Persija dalam menjalani pertandingan kandangnya, penting bagi pihak pengelola stadion untuk memberikan respon yang positif terhadap permintaan Persija. Kepentingan ini juga sejalan dengan promosi pertandingan Liga 1 yang semakin berkembang, dalam rangka meningkatkan minat penonton, terutama penggemar Persija, yang merupakan salah satu klub sepak bola paling populer di Indonesia.
Dalam menjalani kompetisi, kepastian lokasi pertandingan sangat penting bagi sebuah tim, termasuk Persija Jakarta. Kehadiran para pendukung dalam stadion dapat memberikan semangat dan dukungan bagi tim tuan rumah. Oleh karena itu, diharapkan keputusan terkait tempat penyelenggaraan pertandingan dapat segera diputuskan demi kelancaran kompetisi dan kepuasan para penonton.
Dengan demikian, ketersediaan SUGBK atau JIS sebagai tempat pertandingan bagi Persija Jakarta juga dapat menjadi penunjang semangat prestasi sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Hal ini dapat membantu dalam memperkuat citra Indonesia sebagai tuan rumah olahraga yang profesional, termasuk dalam penyelenggaraan pertandingan sepak bola yang berkualitas.
Memastikan Persija Jakarta memiliki tempat yang layak untuk bertanding juga akan berdampak positif dalam menjaga kualitas pertandingan Liga 1 serta memperkuat persaingan di dalamnya. Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa keputusan terkait penggunaan stadion dapat diambil dengan mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang terlibat, mulai dari Persija Jakarta sebagai tim tuan rumah, hingga penggemar sepak bola yang sangat antusias mendukung tim kesayangan mereka.
Sebagai tambahan, pengelola stadion juga diimbau untuk mendukung keberlangsungan pertandingan sepak bola dengan memberikan pelayanan terbaik, dalam hal ketersediaan fasilitas, keamanan, dan kenyamanan bagi penonton, serta terjaga nya kondisi lapangan agar sesuai dengan standar pertandingan sepak bola profesional.
Ketegasan dalam menjamin Persija Jakarta memiliki tempat yang layak untuk bertanding dapat membantu mempromosikan persaingan Liga 1 yang semakin menarik bagi para penonton, pelanggan televisi, maupun sponsor pertandingan. Dengan demikian, intervensi atau dukungan yang memadai dari pihak terkait diharapkan dapat menjadi dorongan positif untuk pertumbuhan industri sepak bola di Indonesia. Semoga keputusan terkait tempat penyelenggaraan pertandingan dapat diambil dengan bijaksana demi kelancaran kompetisi yang lebih berkualitas dan menarik.