Sumber foto: Canva

Perbedaan Latihan Kardio dan Strength Training

Tanggal: 1 Mei 2025 17:04 wib.
Latihan fisik adalah bagian penting dari gaya hidup sehat yang dapat membantu menjaga kebugaran dan kesejahteraan tubuh. Dua jenis latihan yang sering dilakukan adalah latihan kardio dan strength training. Meskipun keduanya memiliki manfaat bagi kesehatan, terdapat perbedaan signifikan antara keduanya yang perlu dipahami agar individu dapat memilih jenis latihan yang sesuai dengan tujuan kebugaran mereka.

Latihan kardio, atau yang biasa disebut dengan latihan kardiovaskular, adalah bentuk aktivitas fisik yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru. Latihan ini melibatkan gerakan tubuh yang berulang dan berdurasi lama, seperti berlari, bersepeda, berenang, atau aerobik. Saat melakukan latihan kardio, detak jantung akan meningkat dan tubuh akan membakar kalori dengan cepat. Latihan ini sangat efektif untuk menurunkan berat badan, meningkatkan stamina, dan meningkatkan aliran darah. Aktivitas yang berfokus pada latihan kardio biasanya dilakukan dalam durasi yang lebih lama, dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Di sisi lain, strength training atau latihan kekuatan berkaitan dengan penggunaan resistensi untuk membangun dan memperkuat otot. Latihan ini dapat dilakukan dengan menggunakan berat badan sendiri, alat seperti dumbbell dan barbell, atau mesin di gym. Strength training tidak hanya berfokus pada otot, tetapi juga meningkatkan kepadatan tulang dan metabolisme tubuh. Latihan ini sering kali dilakukan dalam set pendek dengan repetisi yang lebih sedikit, yang bertujuan untuk meningkatkan massa otot dan kekuatan. Penggunaan beban yang tepat dan teknik yang benar sangat penting dalam strength training untuk mencegah cedera dan mencapai hasil yang optimal.

Salah satu perbedaan utama antara latihan kardio dan strength training adalah cara tubuh membakar kalori. Pada latihan kardio, pembakaran kalori terjadi selama sesi latihan dan dapat terus berlanjut setelah selesai, berkat efek EPOC (Excess Post-exercise Oxygen Consumption). Sementara itu, strength training cenderung menghasilkan pembakaran kalori yang lebih tinggi setelah latihan selesai, karena tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk memulihkan otot setelah berolahraga. Hal ini membuat strength training menjadi pilihan yang baik untuk mereka yang ingin membangun massa otot dan meningkatkan metabolisme jangka panjang.

Dari segi waktu dan frekuensi, latihan kardio biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan strength training. Banyak orang yang melakukan latihan kardio selama 30 hingga 60 menit dalam satu sesi, sedangkan strength training sering kali dilakukan dalam waktu 20 hingga 45 menit dengan fokus pada pengulangan yang lebih singkat. Oleh karena itu, individu yang memiliki keterbatasan waktu lebih mungkin memilih untuk menggabungkan kedua jenis latihan ini dalam rutinitas mereka agar mendapatkan manfaat dari keduanya.

Selain itu, tujuan kebugaran seseorang juga menjadi faktor dalam menentukan pilihan antara latihan kardio dan strength training. Jika tujuan utama adalah menurunkan berat badan atau meningkatkan daya tahan jantung, maka latihan kardio akan lebih sesuai. Namun, jika fokusnya adalah membangun kekuatan, meningkatkan massa otot, atau memperbaiki keseimbangan dan fleksibilitas, maka strength training adalah pilihan yang lebih tepat. 

Dengan memahami perbedaan antara latihan kardio dan strength training, individu dapat lebih bijaksana dalam menyusun program latihan yang sesuai dengan tujuan kebugaran mereka. Menggabungkan kedua jenis latihan ini dalam rutinitas harian dapat memberikan hasil yang seimbang dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved