Sumber foto: Canva

Pentingnya Hidrasi Sebelum dan Sesudah Lari

Tanggal: 17 Mei 2025 14:49 wib.
Hidrasi adalah faktor penting yang seringkali diabaikan oleh banyak pelari, padahal peranannya sangat vital dalam meningkatkan performa dan menjaga kesehatan. Saat berlari, tubuh kehilangan cairan melalui keringat dan pernapasan. Jika tidak diimbangi dengan asupan cairan yang cukup, dapat mengakibatkan dehidrasi yang berdampak negatif terhadap kinerja lari. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan hidrasi sebelum dan sesudah melakukan aktivitas lari.

Sebelum memulai lari, tubuh sebaiknya sudah dalam kondisi terhidrasi dengan baik. Apalagi jika Anda berencana untuk berlari dalam waktu yang lama atau di cuaca panas. Mengonsumsi air atau minuman elektrolit sekitar 1 hingga 2 jam sebelum berlari dapat membantu mempersiapkan tubuh. Ini juga berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit dan mencegah kelelahan yang cepat saat berlari. Para pelari disarankan untuk minum setidaknya 500 ml air sehari sebelum latihan untuk memastikan tubuh cukup terhidrasi.

Selama aktivitas lari, tubuh akan membutuhkan cairan tambahan. Jika lari dilakukan dalam waktu kurang dari satu jam, biasanya air biasa sudah cukup. Namun, jika durasi lari melebihi satu jam, terutama dalam cuaca panas, minuman rehidrasi dengan kandungan elektrolit akan lebih efektif. Minuman ini membantu menggantikan garam dan elektrolit yang hilang melalui keringat, sehingga membantu menjaga stamina dan mencegah kram otot.

Setelah menyelesaikan sesi lari, hidrasi kembali menjadi fokus utama. Dalam waktu maksimal 30 menit setelah berlari, penting untuk mengganti cairan yang hilang. Anda bisa mulai dengan air putih, namun jika lari berlangsung cukup lama atau dalam cuaca yang sangat panas, minuman elektrolit juga bermanfaat. Hidrasi pasca-lari tidak hanya membantu pemulihan tubuh tetapi juga mempercepat proses penggantian cairan. Ini penting untuk menghindari rasa lelah yang berkepanjangan dan menjaga keseimbangan mineral dalam tubuh.

Tidak semua orang membutuhkan jumlah cairan yang sama, karena kebutuhan hidrasi ini tergantung pada banyak faktor, termasuk berat badan, intensitas lari, dan kondisi cuaca. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, kelelahan berlebih, dan pusing. Jika Anda mengalami gejala tersebut, segera tingkatkan asupan cairan.

Selain itu, saat berlari, perhatikan juga warna urin Anda. Warna urin yang lebih gelap dari biasanya bisa menjadi indikator bahwa tubuh Anda kurang terhidrasi. Idealnya, urin seharusnya berwarna kuning muda. Jika warna urin lebih gelap, ini adalah tanda bahwa Anda perlu meningkatkan asupan cairan segera.

Hidrasi bukan hanya masalah kuantitas, tetapi juga kualitas. Pastikan memilih sumber cairan yang bermanfaat untuk tubuh. Air adalah pilihan terbaik, tetapi dalam beberapa kasus, terutama setelah berlari, minuman yang mengandung elektrolit juga penting untuk memulihkan energi dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

Semua pelari, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, harus membiasakan diri untuk memperhatikan hidrasi mereka. Dengan memperhatikan hidrasi yang tepat sebelum dan sesudah lari, Anda tidak hanya meningkatkan performa tetapi juga menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hidrasi menjadi bagian integral dari rutinitas latihan yang tidak boleh diabaikan. Sebelum Anda mengambil langkah pertama di jalur lari, pastikan tubuh Anda sudah memiliki cukup cairan agar bisa berlari dengan nyaman dan aman.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved