Sumber foto: website

Pemkot Blitar Izinkan Arema FC Pakai Stadion Soepriadi untuk 6 Laga Liga 1 2024-2025

Tanggal: 2 Agu 2024 22:05 wib.
Pemerintah Kota Blitar (Pemkot Blitar), Jawa Timur, telah mengeluarkan izin kepada Arema FC untuk menjadikan Stadion Soepriadi sebagai kandang mereka untuk menggelar enam pertandingan Liga 1 2024-2025. Restu ini diberikan setelah manajemen klub bertemu dengan Forkopimda Kota Blitar dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Munif Bagaskara, Manajer Bisnis Arema FC, menyatakan bahwa mereka telah mendapatkan lampu hijau untuk menggunakan Stadion Soepriadi sebagai kandang sementara selama putaran pertama. Namun, pihak klub masih akan melakukan penyesuaian dan pengembangan fasilitas stadion dalam waktu dekat.

"Dengan jadwal yang sudah ditetapkan, kami dengan senang hati mengucapkan terima kasih karena kami telah mendapatkan izin untuk menggunakan Kota Blitar sebagai tempat bermain, yang juga akan digunakan oleh tim Liga 2. Dalam waktu dekat, kami akan sering melakukan kunjungan ke sana, karena kami perlu melakukan pengembangan fasilitas di Stadion Soepriadi di Blitar, kami juga akan memperhatikan aksesnya," ungkap Munif pada Senin (29/7/2024).

Arema FC nantinya akan memainkan pertandingan kandang di Kota Blitar selama proses renovasi Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, masih berlangsung. Dengan skenario renovasi yang telah ditetapkan, Singo Edan seharusnya hanya memainkan enam pertandingan di kota tetangga tersebut.

"Sepertinya akan ada enam pertandingan saja, setengah musim. Karena kami berencana untuk kembali ke Kanjuruhan, Insya Allah bulan November. Pada putaran kedua, Stadion Kanjuruhan di Malang akan kembali difungsikan," kata Munif.

Muhammad Yusrinal Fitriandi, General Manager Arema FC, menambahkan bahwa Stadion Soepriadi juga telah mengalami pembenahan dari Pemkot Blitar. Beberapa renovasi minor, seperti penambahan kursi penonton di tribun, dilakukan.

"Alhamdulillah, beberapa perbaikan di Stadion Soepriadi telah dilakukan dalam beberapa waktu terakhir. Upaya-upaya perbaikan ini telah dilakukan oleh dinas terkait secara internal. Kami hanya melakukan beberapa perbaikan dalam hal penataan akses, sesuai dengan hasil penilaian sebelumnya," ujar Yusrinal.

Sebelumnya, Wali Kota Blitar, Santoso, pernah menolak Arema FC untuk menggunakan Stadion Soepriadi sebagai kandang. Penolakan ini disebabkan karena sebagian besar warga masih trauma akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sebagian pendukung Arema empat tahun lalu.

Pada waktu itu, kerusuhan antarsuporter terjadi dan melibatkan warga sekitar stadion. Warung, sawah, dan kendaraan pribadi menjadi korban dalam kerusuhan yang terjadi pada 18 Februari 2020.

Awalnya, Arema FC sempat mempertimbangkan beberapa stadion alternatif seperti Stadion Jember Sport Garden (Jember) dan Stadion Bumi Wali (Tuban). Namun, akhirnya mereka memilih Blitar karena jaraknya yang cukup dekat dari Malang.

Dalam hal ini, keputusan pemerintah Kota Blitar untuk memberikan izin kepada Arema FC untuk menggunakan Stadion Soepriadi sebagai kandang sementara diharapkan dapat memberikan nilai positif bagi pertandingan-pertandingan Liga 1 2024-2025 di wilayah tersebut. Selain itu, pembenahan dan perbaikan fasilitas stadion juga menjadi bukti komitmen Pemkot Blitar dalam memfasilitasi dunia olahraga, terutama sepak bola, di kota tersebut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved