Pemain Termuda yang Sangat Spesial: Lamine Yamal Mencetak Sejarah di Piala Eropa
Tanggal: 10 Jul 2024 09:14 wib.
Pemain Termuda yang Sangat, Sangat Spesial: Lamine Yamal Mencetak Sejarah di Piala Eropa
Lamine Yamal, bintang FC Barcelona, telah menambah predikatnya tidak hanya sebagai pemain termuda yang bermain di Piala Eropa, tetapi juga sebagai pemain termuda yang mencetak gol dalam kejuaraan tersebut. Saat melawan Prancis pada babak semifinal, ia berhasil menyamakan kedudukan sebelum Spanyol melangkah ke partai pamungkas berkat gol Dani Olmo yang memastikan kemenangan La Furia Roja. Yamal akan berulang tahun ke-17 sehari sebelum laga final di Berlin, menandai pencapaian yang luar biasa bagi seorang pemain seumurannya.
Sebagai pemain Barcelona, Yamal telah bermain sebanyak 51 kali dan mencetak tujuh gol. Prestasi ini tidak diragukan lagi bagi para penggemar sepak bola mengingat bakat dan potensi yang dimiliki oleh Yamal. Orang-orang dekat yang mengenalnya pun tidak terkejut dengan kesuksesannya. Mereka menyaksikan bakat luar biasa yang dimiliki oleh pemain muda ini sejak dini.
Yamal akan berusia 17 tahun pada 13 Juli 2024, sehari sebelum laga final Piala Eropa 2024. Hal ini menjadikan Yamal sebagai pemain termuda sepanjang sejarah Piala Eropa, mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Kacper Kozlowski dari Polandia.
Kemampuan dan potensi yang dimiliki Yamal telah menarik banyak pujian, termasuk dari Ivan Carrasco, pelatihnya di tingkat junior. Menurutnya, Yamal memiliki kualitas luar biasa yang jarang dimiliki pemain seumurannya. Carrasco menggambarkan Yamal sebagai pemain yang tidak hanya berbakat tetapi juga rendah hati, sebuah karakteristik yang jarang ditemui pada pesepakbola berbakat. Pujian juga datang dari Jaume Marcet, mantan reporter Barcelona dan jurnalis Sport TV, yang menyebut penampilan Yamal sebagai suatu keajaiban di dunia sepak bola.
Selebrasi khas Yamal dengan mengacungkan jari-jari tangan dan membentuk angka '304' merupakan penghormatan kepada lingkungannya di Rocafonda 304, sebuah kawasan di Barcelona yang seringkali diabaikan. Yamal lahir dari keluarga dengan latar belakang Guinea Khatulistiwa dan Maroko, yang kemudian tinggal di lingkungan Rocafonda. Bakatnya terdeteksi oleh FC Barcelona saat ia bermain di taman beton di daerah tersebut.
Pendekatan unik yang diberikan kepada Yamal oleh FC Barcelona menunjukkan betapa besar harapan yang diletakkan pada pemain muda ini. Ayahnya berhasil membawa Yamal ke Barcelona atas talenta yang dimilikinya, sebuah langkah berani yang kemudian membuahkan hasil luar biasa bagi ayahnya dan klub.