Pemain Asing Dewa United Kritik Kualitas Stadion Soepriadi Blitar: Harus Dikoreksi Lagi soal Lapangan!
Tanggal: 15 Agu 2024 08:00 wib.
Pemain asing Dewa United, Alexis Messidoro, memberikan kritik terhadap kualitas lapangan di Stadion Soepriadi, Kota Blitar. Menurutnya, pemilihan stadion yang digunakan di Liga 1 2024-2025 memerlukan koreksi lebih lanjut.
Alexis Messidoro mengungkapkan pandangannya setelah bermain di Stadion Soepriadi pada Senin, 12 Agustus 2024. Dalam pertandingan perdana Liga 1 2024-2025, Dewa United bermain imbang tanpa gol melawan Arema FC.
Setelah pertandingan, Messidoro menegaskan bahwa untuk tingkat sepakbola tertinggi dalam suatu negara, kondisi lapangan seperti di Stadion Soepriadi, Kota Blitar seharusnya tidak dibiarkan terjadi. Ia meminta PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk melakukan evaluasi yang lebih detail terhadap kondisi lapangan.
"Kualitas liga harus ditingkatkan, bukan hanya untuk Dewa United atau tim lainnya, tapi juga untuk kebaikan sepakbola secara keseluruhan yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal kondisi lapangan," ujar Messidoro.
Sebagai informasi tambahan, pertandingan antara Arema FC dan Dewa United berakhir dengan skor 0-0 di Stadion Soepriadi, Kota Blitar. Pertandingan ini menjadi pertandingan perdana bagi Arema FC di kandang mereka di Stadion Soepriadi, Kota Blitar.
Arema FC terpaksa kembali menggunakan Stadion Soepriadi sebagai kandangnya setelah sebelumnya harus mengungsi dari Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, akibat tragedi yang menelan korban jiwa. Stadion Kanjuruhan saat ini sedang dalam tahap renovasi setelah dinilai tidak layak digunakan sebelumnya.
Arema FC telah menjadi tim tamu selama dua musim terakhir akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Selama dua musim tersebut, Arema FC pernah menggunakan Stadion PTIK, di Kompleks Akademi Ilmu Kepolisian, Jakarta.
Kemudian, Arema beralih ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada musim sebelumnya. Sekarang, mereka menantikan selesainya renovasi Stadion Kanjuruhan.
Kritik yang disampaikan oleh Messidoro mengenai kualitas lapangan di Stadion Soepriadi, Kota Blitar menimbulkan pertanyaan yang mendasar, yaitu sejauh mana standar stadion dalam kompetisi sepakbola harus dijaga. Kualitas lapangan memang merupakan faktor penting dalam sebuah pertandingan sepakbola, sehingga perlu adanya perhatian lebih dari pihak terkait, terutama dalam menjaga keamanan dan kenyamanan pemain.
Kritik dari pemain asing seperti Messidoro juga dapat menjadi evaluasi bagi pihak yang berwenang, seperti PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), dalam meningkatkan kualitas infrastruktur Stadion Soepriadi dan stadion lain yang dipergunakan dalam kompetisi Liga 1. Evaluasi secara menyeluruh terhadap stadion-stadion yang digunakan dapat membantu untuk menciptakan stadion yang layak bagi para pemain, tim, dan juga penonton.
Sebagai negara dengan pangsa pasar sepakbola yang besar, Indonesia perlu memastikan bahwa fasilitas-fasilitas yang digunakan dalam kompetisi sepakbola memiliki standar yang memadai. Hal ini tidak hanya akan berpengaruh pada pengembangan sepakbola dalam negeri, namun juga dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pertandingan yang disajikan kepada penonton.
Peningkatan kualitas stadion juga dapat memperkuat daya tarik Liga 1 Indonesia sebagai ajang kompetisi yang menarik bagi para pemain asing. Stadion yang memenuhi standar kualitas yang baik akan menciptakan atmosfer pertandingan yang lebih baik dan memberikan pengalaman yang lebih positif bagi para pemain asing, yang pada akhirnya dapat berdampak positif bagi perkembangan sepakbola Indonesia.
Untuk itu, selain kritik yang disampaikan oleh Messidoro, dapat menjadi momentum bagi PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk terus melakukan evaluasi terhadap kualitas stadion yang digunakan dalam kompetisi Liga 1. Perhatian terhadap hal ini dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia secara keseluruhan.