Sumber foto: Google

Paralimpiade 2024, Indonesia Tambah Satu Medali Perak Dari Boccia

Tanggal: 6 Sep 2024 13:45 wib.
Tim boccia menambah satu medali perak untuk kontingen Indonesia dalam Paralimpiade Paris 2024 setelah kalah tipis 6-7 dari China pada final nomor tim campuran BC1/BC2, Kamis (05/09) malam waktu setempat, Felix Ardi Yudha, Muhamad Afrizal Syafa, dan Gischa Zayana harus mengakui keunggulan Zhijian Lan, Zhiqiang Yan, Qi Zhang dalam laga yang digelar di South Paris Arena. Dengan hasil ini, secara total tim boccia menyumbangkan dua perak dan dua perunggu untuk kontingen Indonesia selama Paralimpiade Paris 2024.

Sebelumnya, Indonesia meraih medali emas pertama dalam ajang olahraga Paralimpiade Paris 2024. Medali itu didapatkan ganda campuran (SL3-SU5) Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila yang mengalahkan pasangan Indonesia lainnya, Setiawan Fredy dan Khalimatus Sadiyah, Senin (02/09).

Pada laga final di La Chapelle Arena, Hikmat/Leani menang dalam dua babak, dengan skor 21-16 dan 21-15. Pasangan Setiawan/Sadiyah, meski kalah, tapi mereka meraih perak dan menambah koleksi medali Indonesia.

Perak lainnya didapatkan tunggal putri (SL3), Syakuroh Qonitah Ikhtiar. Di babak final melawan Xiao Zuxian dari China, dia kalah 14-21 dan 20-22. Dari cabor para bulu tangkis lainnya, medali juga disumbangkan nomor ganda campuran SH6. Pasangan Subhan/Rina Marlina sukses membawa pulang medali perunggu bagi Indonesia setelah menang atas Solaimalai/Sumathy Si dengan skor 21-17 dan 21-12.

Dalam perkembangan lain, Leani Ratri Oktila harus mengakui keunggulan Cheng He Fang pada perebutan medali emas dalam laga final tunggal putri (SL4). Dengan demikian, Leani sukses memberikan dua medali, yaitu emas dan perak. Sementara itu, Khalimatus Sa’diyah juga harus mengakui keunggulan Helle Sofie Sagoey dalam perebutan medali perunggu.

Pebulutangkis tunggal putra, Suryo Nugroho, menyabet medali perak setelah kalah dari atlet Malaysia, Cheah Liek Hou. Berikutnya, dua medali perunggu disumbangkan Deva Anrimusthi melalui nomor tunggal putra SU5 serta Rina Marlina/Subhan melalui nomor ganda campuran SH6. Berdasarkan situs paralympic, sejauh ini Indonesia berada di posisi ke-41 dari 60 negara yang bertanding di ajang Paralimpiade 2024 Paris. Indonesia membungkus satu medali emas, tujuh medali perak, dan lima medali perunggu. Medali-medali tersebut berasal dari cabang olahraga para bulu tangkis, para atletik, dan boccia.

Pada Minggu (01/09), Indonesia meraih dua medali perak dan dua medali perunggu. Tim boccia Indonesia menambah satu medali perak melalui Muhammad Bintang Satria Herlangga dalam Paralimpiade Paris 2024. Selain Bintang Herlangga, satu medali perak lainnya dipersembahkan oleh Saptoyogo Purnomo dalam cabang olahraga para atletik. Dia tampil di nomor lari 100 meter T37 dan menyelesaikan perlombaan dengan waktu 11,26 detik.

Saptoyogo memperbaiki pencapaiannya empat tahun silam saat tampil di Paralimpiade Tokyo 2020. Dia merebut medali perunggu di nomor yang sama. Sementara dua medali perunggu berasal dari Gischa Zayana dan Muhamad Afrizal Fasya yang juga dari boccia. Pundi-pundi medali kontingen Indonesia ini dipastikan akan bertambah satu medali emas, pada Senin (02/09).

Torehan para atlet difabel Indonesia diharapkan lebih baik dari perhelatan Paralimpiade Tokyo 2020. Saat itu, atlet-atlet Indonesia mendulang dua emas, tiga perak, dan empat perunggu. Raihan itu lebih baik dibandingkan pencapaian Indonesia pada Paralimpiade Rio 2016, ketika Indonesia “hanya” memperoleh satu perunggu.

Setelah Olimpiade Paris ditutup beberapa waktu lalu, giliran atlet-atlet penyandang disabilitas berlaga di Paralimpiade 2024. Paris menjadi tuan rumah Paralimpiade musim panas untuk pertama kalinya pada 2024. Bagi Prancis, ini adalah kedua kalinya mereka menjadi tuan rumah pertarungan tertinggi para atlet penyandang disabilitas setelah Tignes dan Albertville berbarengan menjamu Paralimpiade musim dingin 1992.

Setidaknya 4.400 atlet dari seluruh dunia akan berpartisipasi dalam 22 cabang olahraga di Paris. Paralimpiade Tokyo terpaksa dijadwalkan ulang menjadi 2021 dan diadakan secara tertutup akibat Covid-19. Pada Paralimpiade Paris 2024, para penonton dapat dengan gegap gempita menyuarakan dukungan terhadap atlet-atlet kebanggaan mereka.

Dibuka dengan upacara penyambutan pada Rabu (28/08) waktu setempat, sejumlah atlet bersaing demi merebut 22 emas pada Kamis (29/08) yang menjadi hari pertama kompetisi. Secara total, ada 549 medali emas yang diperebutkan dalam paralimpiade kali ini. Hari terakhir Paralimpiade Paris jatuh pada Minggu, 8 September 2024, dengan mempertandingkan bola basket kursi roda, para angkat berat, para kano, dan maraton kursi roda, Upacara penutup dijadwalkan berlokasi di Stade de France.

Indonesia mengirim sebanyak 35 atlet untuk bertanding di 10 cabang olahraga yakni para badminton, para atletik, para panahan, boccia, judo tuna netra, para angkat berat, para renang, para tenis meja, dan para menembak. Pada Paralimpiade Tokyo sebelumnya, Indonesia mengirim 23 atlet.

Pada Maret 2024, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui pernyataan resmi menargetkan dua emas seperti raihan Indonesia di Tokyo 2020 untuk cabang para badminton dan para atletik. Target itu sesuai rujukan National Paralympic Committe (NPC) Indonesia. Namun, Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun, ketika dihubungi melalui sambungan telepon mengaku pihaknya sekarang tidak memasang target muluk-muluk untuk Paralimpiade Paris 2024.

“Bukan kehendak kita kehendak Tuhan semuanya. Authentic-nya satu dulu deh. Satu emas dulu saja,” ujar Senny.

Senny sendiri tengah mengikuti ajang para badminton yang diselenggarakan di Porte de la Chapelle Arena. Dia mengonfirmasi sebagian besar wakil Indonesia di para badminton memenangkan partai pertama mereka pada Kamis (29/08). 

Dilansir situs LEXI yang mengklasifikasikan parasport, para-bulu tangkis dibagi ke beberapa kelas berdasarkan tingkat kemampuan para atlet. WH untuk wheelchair (kursi roda) dan S untuk standing (berdiri). Kategori WH1 dan WH2 ini diperuntukkan bagi pemain para badminton yang berkursi roda. Atlet-atlet WH1 mempunyai disabilitas kedua anggota tubuh bagian bawah dan disabilitas batang tubuh.

Sementara WH2 untuk penyandang disabilitas di satu atau kedua anggota tubuh bawah dan disabilitas minor (atau tidak ada disabilitas sama sekali) di batang tubuh. SL3 adalah atlet penyandang disabilitas di satu atau kedua anggota gerak bawah dan keseimbangan berjalan atau berlari.

SL4 adalah atlet penyandang disabilitas di satu atau kedua anggota gerak bawah tetapi memiliki gangguan minimal dalam berjalan atau berlari. Sementara SU5 adalah atlet dengan disabilitas anggota gerak atas.

Adapun kategori SH6 adalah atlet bertubuh pendek yang disebabkan oleh achondroplasia atau kondisi genetik lainnya. Ajang Paralimpiade Paris 2024 memainkan kategori ganda campuran SL3-SU5 (di mana atlet SL3 berpasangan dengan atlet S5). Namun, ganda putra dan putri SL3-SU5 tidak dimainkan.

Pada Maret 2024, di situs resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Menpora Dito Ariotedjo menyatakan optimis Indonesia bisa meraih prestasi pada Paralimpiade Paris berdasarkan rujukan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia yang pada saat itu memasang target dua medali emas.

Meski begitu, seperti dilansir Antara pada Rabu (28/08), Menpora Dito menyatakan tidak terlalu mengumbar target dan lebih ingin menyemangati para atlet disabilitas demi menjaga mentalitas mereka.

Yang pasti, Dito mengatakan nilai bonus dari pemerintah bagi para atlet Paralimpiade akan sama dengan para atlet Olimpiade. Seperti diketahui, di Olimpiade Paris 2024, Indonesia mendapat dua medali emas dari Veddriq Leonardo dari cabor panjat tebing nomor speed dan Rizki Juniansyah di cabor angkat besi kelas 73 kilogram. Indonesia juga mendapat satu perunggu dari Gregoria Mariska Tunjung melalui bulu tangkis nomor tunggal putri.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved