Omongan Karim Benzema Terbukti Benar soal Mbappe Menolak Jadi Pemain Penyerang Tengah Real Madrid
Tanggal: 10 Nov 2024 05:38 wib.
Pernyataan Karim Benzema tentang penolakan Kylian Mbappe untuk menjadi penyerang tengah di Real Madrid ternyata terbukti benar. Hal ini dapat dilihat dari penampilan Mbappe di awal musim 2024-2025 bersama Los Blancos, julukan Real Madrid.
Dari segi statistik, Kylian Mbappe berhasil mencetak 8 gol dan 2 assist dalam 14 pertandingan yang diikutinya sejak bergabung dengan Los Blancos. Meskipun statistik ini terbilang cukup baik, namun belum mampu memenuhi harapan penggemar dan manajemen atas kinerjanya di Santiago Bernabeu.
Kedatangan Mbappe dari Paris Saint Germain (PSG) sebagai pemain bebas transfer menuai harapan besar sebagai mesin gol yang sangat produktif bagi Real Madrid. Namun, realitanya tidak sejalan dengan harapan tersebut. Meski tidak menunjukkan performa buruk, namun ketidakkonsistenan penampilan Mbappe bersama Real Madrid menjadi perhatian serius.
Dalam dua pertandingan terakhir, Mbappe bahkan kesulitan menonjol di lapangan. Kegagalan mencetak gol dalam laga El Clasico yang berakhir dengan skor 4-0 di Santiago Bernabeu serta kekalahan 3-1 dari AC Milan di Liga Champions turut mempersulit perjalanan Real Madrid musim ini.
Menurut laporan Diario Sport yang dikutip dari Daily Sport, Kylian Mbappe tidak menyukai peranya sebagai penyerang tengah dalam taktik yang diterapkan Carlo Ancelotti. Ia justru menginginkan kembali berperan sebagai sayap kiri, peran asalnya.
Namun masalahnya, posisi sayap kiri telah ditempati oleh Vinicius Junior, yang pada musim ini masuk dalam kandidat Ballon d'Or. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Karim Benzema, mantan penyerang andalan Real Madrid, bahwa Mbappe seharusnya tidak berperan sebagai penyerang nomor 9.
Benzema, yang juga memberikan saran pada Mbappe agar tidak menyerah, menyatakan keyakinannya bahwa Mbappe harus bisa menanamkan dirinya sebagai pemain nomor 9 murni. Ia menekankan bahwa tekanan di Real Madrid sangat besar dan Mbappe harus mampu beradaptasi dengan perannya yang baru.
Sementara itu, Mbappe sendiri masih dihadapkan pada konflik antara ambisi pribadi dan kebutuhan tim. Proses adaptasi ini merupakan tantangan yang mungkin perlu waktu lebih lama. Bagaimanapun, perkembangan Mbappe di Real Madrid kedepannya tetap menjadi hal yang menarik untuk disaksikan.
Dari pernyataan Benzema, kita bisa melihat bahwa peran seorang pemain tidak hanya ditentukan oleh kualitas individu, melainkan juga oleh kebutuhan tim dan strategi yang diterapkan oleh pelatih. Ini menunjukkan bahwa dalam dunia sepak bola, adaptasi dan kemampuan membaca permainan sangatlah penting.
Selain itu, ketahanan mental dan kesabaran juga menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan di level yang lebih tinggi. Oleh karena itu, bagi Mbappe, mengubah pola pikir dan menerima peran baru mungkin menjadi langkah awal yang penting dalam perjalanannya di Real Madrid.