Sumber foto: google

Mike Tyson Terluka Parah: Dikhawatirkan Koma Usai Duel Lawan Jake Paul

Tanggal: 17 Mei 2024 15:22 wib.
Mike Tyson, mantan juara dunia kelas berat, dikhawatirkan mengalami koma saat bertarung dengan Jake Paul. Pendapat tersebut diungkapkan oleh mantan juara dunia kelas berat, Deontay Wilder.

Mike Tyson menerima tantangan duel lawan Jake Paul di bulan Juli 2024. Duel tersebut bahkan tercatat sebagai laga resmi, bukan lagi sebagai duel ekshibisi. Meskipun Mike Tyson telah menunjukkan ketangguhannya di dunia tinju, namun usianya yang sudah lanjut menjadi perhatian utama dalam pertarungan ini. Pasalnya, perbedaan usia yang signifikan antara Tyson yang sudah memasuki usia tua dan Jake Paul yang masih muda menjadi alasan kuat mengenai keprihatinan ini.

Wilder melihat terciptanya kesepakatan Mike Tyson vs Jake Paul di bawah payung duel profesional sebagai kesalahan besar. Ia berpendapat bahwa memberikan izin untuk pertarungan ini menjadi sebuah langkah yang tidak bijaksana, terutama mengingat inaktivitas Mike Tyson dalam dunia tinju selama dua dekade. Menurutnya, mempertimbangkan semata-mata identitas pribadi tanpa memperhatikan kondisi fisik dan mental seorang petinju dapat mengakibatkan dampak serius, bahkan hingga kehilangan kesadaran atau koma.

"Saya rasa ini keputusan buruk bahwa pihak Komisi memberikan lisensi untuk Mike Tyson karena dia tidak aktif selama 20 tahun. Seharusnya mereka tidak memberikannya lisensi hanya karena siapa sosoknya. Hal inilah yang kemudian bisa membuat terluka," ucap Wilder pada sebuah wawancara dengan Sportsbook Review seperti dikutip dari Daily Mail. Tanggapan ini menunjukkan bahwa kondisi fisik Mike Tyson dan dampak yang mungkin timbul merupakan kekhawatiran serius dari pihak yang terkait dalam dunia tinju.

Wilder juga memperingatkan mengenai risiko pukulan yang dapat mengakibatkan keadaan darurat medis, terutama bagi petinju yang telah memasuki usia tua seperti Mike Tyson. Ia berpendapat bahwa pertarungan ini akan memberikan tekanan yang berlebihan bagi tubuh Tyson, dan dapat membuatnya rentan terkena pukulan yang membahayakan kesehatannya.

Meskipun ada kontroversi dan perdebatan seputar perubahan kondisi tubuh Mike Tyson seiring dengan bertambahnya usia, pernyataan Wilder mempertegas kekhawatiran terkait keamanan dan kesejahteraan Tyson dalam pertarungan ini. Hal ini mencerminkan pentingnya memprioritaskan aspek kesehatan dan keselamatan para petinju.

Wilder juga mengungkapkan rasa kecewanya terhadap kurangnya perhatian terhadap Mike Tyson, yang dianggapnya sebagai seorang legenda dalam dunia tinju. Ia berpendapat bahwa keputusan untuk mengajak Tyson bertarung dalam kategori profesional tidak pernah mempertimbangkan konsekuensi negatif yang mungkin terjadi pada sang petinju. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai penghargaan dan rasa hormat terhadap petinju senior di dunia tinju, yang seharusnya menjadi perhatian utama dalam pengambilan keputusan terkait pertarungan yang melibatkan petinju veteran.

"Pada akhirnya, tidak ada yang peduli terhadap Mike. Kita bisa berbicara pro kontra, namun pada akhirnya, mereka tidak pernah benar-benar peduli. Saya tidak berpikir ada yang peduli terhadap Mike karena bila mereka peduli, mereka tentu tidak akan memberikan izin untuk duel ini," ujar Wilder, menunjukkan ketidakpedulian yang dinilai serius terhadap keselamatan dan kesejahteraan Mike Tyson.

Wilder juga menyoroti aspek persiapan dan kondisi fisik yang penting bagi seorang petinju, terutama ketika dia telah mencapai usia tua. Ia menekankan pentingnya stamina dan persiapan yang matang agar pertarungan dapat berjalan dengan baik, tanpa menimbulkan risiko yang tidak perlu bagi petinju yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia tinju.

"Kekuatannya mungkin tidak benar-benar sudah pergi, namun seorang petarung butuh persiapan, stamina harus benar-benar ada di titik tertentu atau bila tidak laga nanti bakal seperti pertunjukan badut. Saya tidak ingin melihatnya," tutur Wilder, menjelaskan bahwa keberhasilan pertarungan tidak hanya bergantung pada kemampuan fisik, tetapi juga memerlukan persiapan yang matang dalam segala aspek.

Di sisi lain, Wilder juga turut menyoroti dampak emosional dan psikologis bagi Mike Tyson jika pertarungan ini tidak berakhir dengan hasil yang memuaskan. Ia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kekalahan Tyson dalam pertarungan ini akan merusak citra dan prestise sang petinju di mata publik.

Wilder juga menegaskan bahwa keberhasilan atau kegagalan Mike Tyson dalam pertarungan ini akan menentukan citra dan kesan terakhir yang ditinggalkan oleh petinju legendaris tersebut. Ia menyoroti pentingnya menjaga kesan terakhir yang positif bagi seorang petinju veteran seperti Tyson, mengingat kontribusi dan prestasinya dalam dunia tinju.

"Saya tak mau hal terakhir yang saya ingat akan sosoknya adalah ia yang kalah KO dari seorang Youtuber. Hal terakhir yang dilakukan adalah hal yang sering diingat banyak orang," ucap Wilder. Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya citra dan reputasi seorang petinju dalam mengakhiri kariernya, terutama setelah melalui berbagai tantangan dan pencapaian dalam dunia tinju.

Keseluruhan pernyataan Wilder memberikan perspektif yang penting mengenai kehati-hatian dan pertimbangan yang harus dilakukan dalam melibatkan petinju senior seperti Mike Tyson dalam pertarungan yang menuntut fisik dan mental yang prima. Hal ini juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya memprioritaskan kesehatan, keselamatan, dan juga citra para petinju veteran di dunia tinju.

Dari pernyataan Deontay Wilder ini, dapat disimpulkan bahwa keputusan untuk melibatkan Mike Tyson dalam pertarungan profesional memerlukan pertimbangan yang cermat terkait kondisi fisik dan mental sang petinju, serta dampak yang mungkin dialami baik dalam pertandingan maupun pasca pertarungan. Dalam konteks ini, peran pihak terkait dalam dunia tinju untuk lebih memperhatikan aspek kesehatan, keselamatan, dan kehormatan para petinju, terutama yang telah mencapai usia tua, menjadi sangat penting untuk diimplementasikan dalam setiap keputusan terkait pertarungan di arena tinju profesional. Dengan demikian, diharapkan perkembangan dunia tinju dapat lebih memperhatikan aspek kesejahteraan bagi para petinju, terutama yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia olahraga ini. Walau begitu, keputusan akhir tetap tergantung pada pihak terkait dalam dunia tinju dan para petinju itu sendiri. Semoga kekhawatiran ini dapat menjadi perhatian bagi semua pihak terkait dalam dunia tinju. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved