Lucas Paqueta Terancam Sanksi Larangan Bermain Seumur Hidup
Tanggal: 5 Jun 2024 16:37 wib.
Gelandang West Ham, Lucas Paqueta, dikabarkan terancam sanksi larangan bermain seumur hidup karena terlibat aktivitas judi. Lucas Paqueta disebut dengan sengaja mendapatkan kartu kuning di empat pertandingan di pentas Premier League. Empat kartu kuning itu didapatkannya di laga kontra Leicester City pada 2022, lalu Aston Villa pada 2023, Leeds United pada 2023, dan AFC Bournemouth juga pada tahun yang sama.
Paqueta memang tidak memasang taruhan apa pun. Akan tetapi ia dituduh kartu kuning agar teman-temannya bisa mendapatkan keuntungan finansial dengan total kemenangan mencapai £100.000. FA alias PSSI-nya sepak bola Inggris, dikabarkan sudah menyelidiki kasus tersebut. Paqueta kemudian disebut melanggar peraturan pasal FA F2 dan FA F3, yang terkait dengan judi. Smartphone milik Paqueta dilaporkan sudah disita oleh pihak FA guna tujuan penyelidikan. Dari situ muncul kabar bahwa pemain 26 tahun tersebut terancam hukuman larangan bermain selama 10 tahun!
Hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran bagi karier sepak bola Paqueta. Sebagai seorang atlet profesional, tindakan yang tidak pantas, kini ada kabar terbaru terkait kasus judi Lucas Paqueta. Kabarnya pemain kidal ini terancam mendapat sanksi jauh lebih berat yakni larangan bermain seumur hidup.! Kabar ini dilansir oleh The Sun, via Football Joe. Mereka menyebut FA ingin menjatuhkan sanksi itu setelah adanya detail baru yang muncul terkait kasusnya tersebut.
Laporan itu juga menyebut bahwa pihak otoritas taruhan menemukan bahwa jumlah taruhan yang tidak biasa telah dipasang di tempat kelahiran sang pemain di Pulau Paqueta, Rio de Janeiro, Brasil. Eks gelandang AC Milan itu sendiri disebut masih mengaku dirinya tidak bersalah atas tuduhan tersebut.
Mereka diduga percaya dugaan pelanggaran yang dilakukan Paqueta lebih serius daripada insiden yang melibatkan Kynan Isaac dan Bradley Wood. Dua pemain itu dilarang bermain selama 10 dan enam tahun karena sengaja mendapat kartu kuning dalam pertandingan Piala FA.
Namun demikian, kekhawatiran akan nasib Paqueta terus mengemuka di kalangan penggemar sepak bola dan pecinta olahraga. Banyak yang memberikan pandangan bahwa tindakan kontroversial semacam itu seharusnya tidak dibiarkan begitu saja tanpa konsekuensi yang jelas. Di sisi lain, ada juga suara-suara yang menginginkan penanganan kasus ini dilakukan dengan bijaksana, mengingat potensi besar yang dimiliki oleh Paqueta dalam karir sepak bolanya.
Sanksi larangan bermain seumur hidup bukanlah hal yang diinginkan oleh siapapun, terutama oleh seorang atlet muda berbakat seperti Paqueta. Konsekuensi dari tindakan yang dilakukan haruslah menjadi pelajaran bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia sepak bola, baik pemain, pelatih, maupun penggemar. Etika dan sportivitas harus tetap dijunjung tinggi demi menjaga integritas olahraga yang kita cintai.
Menunggu kepastian dari proses penyelidikan dan keputusan akhir dari UEFA merupakan hal yang mendebarkan bagi semua pihak yang terlibat. Semoga kasus ini dapat diselesaikan dengan adil, transparan, dan memberikan pembelajaran bagi semua pihak yang terlibat. Kita harus mengingat bahwa di balik talenta dan prestasi, sikap baik dan sportivitas juga memegang peranan yang sangat penting dalam dunia sepak bola modern.
Dengan demikian, kasus kontroversial yang melibatkan Lucas Paqueta masih tetap menjadi perbincangan hangat dalam dunia sepak bola. Semua pihak menanti keputusan akhir dari penyelidikan yang dilakukan oleh UEFA. Bagaimanapun hasilnya, insiden ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa sportivitas dan etika harus selalu dijunjung tinggi dalam dunia sepak bola.