Sumber foto: Canva

Latihan Strength Training untuk Pelari

Tanggal: 17 Mei 2025 14:49 wib.
Bagi pelari, kekuatan otot bukan hanya penting untuk meningkatkan performa, tetapi juga untuk mencegah cedera. Sering kali, kemampuan seorang pelari untuk berlari lebih cepat dan lebih lama ditentukan oleh kekuatan tubuh bagian bawah dan stabilitas otot inti. Oleh karena itu, mengintegrasikan latihan strength training dalam rutinitas pelatihan mereka sangatlah krusial.

Strength training dapat membantu pelari memperkuat otot-otot yang terlibat dalam gerakan berlari. Otot-otot seperti quadriceps, hamstring, gluteus, dan otot betis memegang peranan penting dalam meningkatkan daya dorong saat berlari. Selain itu, otot inti yang kuat membantu menjaga postur yang baik selama berlari, sehingga mengurangi risiko cedera. Berikut adalah beberapa latihan strength training yang cocok untuk pelari.

Salah satu latihan yang paling efektif adalah squat. Latihan ini menargetkan otot quadriceps, gluteus, dan hamstring. Cara melakukannya cukup sederhana: berdirilah dengan kaki selebar bahu, kemudian turunkan tubuh seolah-olah Anda sedang duduk di kursi, pastikan lutut tidak melebihi jari kaki. Lakukan 3 set dengan 10-15 repetisi. Agar lebih variatif, Anda bisa menggunakan beban tambahan seperti dumbbell atau barbell.

Latihan berikutnya adalah lunges. Lunges tidak hanya melatih otot kaki, tetapi juga otot stabilizer yang membantu meningkatkan keseimbangan dan koordinasi. Untuk melakukan lunges, langkah satu kaki ke depan dan turunkan tubuh hingga lutut belakang mendekati lantai. Gantilah kaki setelah tiap repetisi. Lakukan 3 set dengan 10-12 repetisi per kaki.

Selanjutnya, deadlift adalah latihan lain yang sangat efektif untuk pelari. Deadlift terutama menargetkan otot punggung, gluteus, dan hamstring. Dalam posisi berdiri, dengan kaki selebar bahu, pegang barbell di depan Anda. Kemudian, turunkan barbell dengan menekuk pinggul dan lutut, jaga punggung tetap lurus. Angkat kembali barbell hingga posisi berdiri. Latihan ini bisa dilakukan 2-3 set dengan 8-10 repetisi.

Latihan penguatan otot inti juga tidak boleh diabaikan. Plank adalah pilihan yang sangat baik untuk ini. Plank membantu menstabilkan otot perut dan punggung, yang sangat penting untuk menjaga postur selama berlari. Untuk melakukan plank, berbaring telungkup, kemudian angkat tubuh dengan bertumpu pada siku dan jari kaki, pastikan tubuh membentuk garis lurus. Tahan posisi ini selama 30 detik hingga 1 menit.

Latihan lain yang tidak kalah penting adalah calf raises. Latihan ini berfokus pada otot betis, yang berfungsi untuk memberi dorongan saat berlari. Berdirilah di  tepi langkah dengan tumit menggantung, kemudian angkat tubuh dengan bertumpu pada jari-jari kaki. Lakukan 3 set dengan 15-20 repetisi.

Latihan strength training untuk pelari sebaiknya dilakukan 2-3 kali dalam seminggu. Penting untuk memberi waktu pemulihan bagi otot agar dapat berfungsi optimal saat berlari. Rencanakan sesi latihan Anda dengan baik, sehingga tidak mengganggu jadwal lari. Menggabungkan latihan kekuatan dengan latihan kardiovaskular seperti berlari akan menghasilkan kombinasi yang seimbang dan efektif.

Memperkuat otot-otot tubuh melalui strength training tidak hanya membantu pelari mencapai potensi maksimum, tetapi juga meningkatkan daya tahan. Pelari yang kuat akan memiliki daya tahan lebih baik, dapat berlari lebih lama, dan lebih mampu mengatasi peringatan tubuh sebelum cedera mengganggu aktivitas mereka. Dengan rutinitas strength training yang konsisten, pelari dapat menjaga diri mereka tetap bugar dan siap menghadapi tantangan di lintasan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved