Sumber foto: google

Kisah Ucapan Ibu Kylian Mbappe yang Bikin Chelsea Menyesal Setengah Mati

Tanggal: 8 Agu 2024 08:14 wib.
Kisah ucapan ibu Kylian Mbappe yang membuat Chelsea menyesal setengah mati menarik untuk dibahas. Jika dahulu pihak Chelsea yang telah menyakiti perasaan ibu Mbappe, yakni Fayza Lamari, maka kini justru The Blues – julukan Chelsea – yang harus menyesali keputusannya karena gagal mendapatkan jasa Mbappe saat usianya masih sangat muda.

Pada 2011, Chelsea memiliki kesempatan untuk merekrut Mbappe ketika pemain asal Prancis itu baru berusia 13 tahun. Namun, saat itu, Mbappe mengikuti trial di Chelsea namun kurang memuaskan pihak Chelsea. Mantan pencari bakat Chelsea, Daniel Boga, mengemukakan bahwa saat itu Mbappe tidak sesuai dengan gaya permainan sepakbola Inggris.

Sepakbola Inggris, menurut Boga, melibatkan pergerakan yang cepat dan tanggung jawab dalam mengejar bola saat kehilangan. Namun, saat itu, Mbappe tidak memenuhi ekspektasi tersebut. Alasan inilah yang membuat Chelsea meminta Mbappe untuk datang dan melakukan trial lagi. Namun, Lamari menolaknya dan menegaskan agar Chelsea merekrutnya sekarang. Lamari bahkan memprediksi bahwa dalam beberapa tahun Mendatang, Mbappe akan bernilai 50 juta pounds atau sekitar Rp1 triliun.

Sekarang, perkataan Lamari ternyata benar-benar terwujud. Bahkan menurut Transfermarkt, harga pasar Mbappe sekarang adalah 180 juta euro (Rp3,1 triliun). Setelah ditolak Chelsea, Mbappe bergabung dengan Akademi AS Monaco pada 2013, naik ke tim senior pada 2016, dan direkrut oleh Paris Saint-Germain (PSG) pada 2018.

Bersama PSG, nama Mbappe semakin bersinar. Ia bahkan membantu Timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 2018. Kini, Mbappe telah bergabung dengan Real Madrid dengan status bebas transfer di musim panas 2024.

Kisah ini menggambarkan betapa pentingnya pengambilan keputusan yang tepat, terutama dalam merekrut bakat muda. Kesalahan dalam menganalisis potensi seorang pemain dapat berakibat fatal bagi klub sepakbola, seperti yang dialami Chelsea. Mereka harus menyesali keputusan mereka, dan hal ini menjadi pelajaran berharga bagi klub-klub sepakbola lainnya dalam mendapatkan bakat muda.

Menyinggung soal pembinaan bakat muda, Indonesia juga memiliki potensi besar dalam dunia sepakbola. Klub-klub sepakbola di Indonesia pun perlu lebih memperhatikan pembinaan bakat muda agar tidak melewatkan potensi-potensi besar seperti yang terjadi pada kasus Mbappe dan Chelsea.

Klub sepakbola di Indonesia dapat menelaah kasus tersebut dan memperbaiki sistem seleksi dan analisis pemain muda agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam merekrut pemain.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved