Kisah Perjalanan Karier Eliano dan Tijjani Reijnders, sang Adik Pilih Timnas Indonesia, Kakak Bela Timnas Belanda
Tanggal: 12 Sep 2024 13:31 wib.
Kisah perjalanan karir Eliano Reijnders dan Tijjani Reijnders merupakan cerita menarik yang patut untuk diulas. Kedua kakak beradik ini memilih jalur yang berbeda, di mana sang adik memilih untuk menjadi bagian dari Timnas Indonesia, sementara sang kakak memilih membela Timnas Belanda.
Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, baru-baru ini secara resmi mengumumkan Mees Hilgers dan Eliano Reijnders sebagai dua calon pemain naturalisasi tambahan untuk Indonesia. Pengumuman ini disampaikan melalui akun Instagram pribadi sang Menteri BUMN, yang kemudian menjadi kabar gembira bagi Indonesia.
Kehadiran Mees Hilgers dan Eliano Reijnders diharapkan dapat memperkuat skuad Garuda. Terlebih, dalam babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Indonesia berada di grup yang sangat kompetitif. Dengan bertambahnya kekuatan, diharapkan Indonesia dapat menjalani pertandingan dengan keyakinan untuk meraih tiket ke Piala Dunia.
Namun, di balik kegembiraan akan kedatangan tambahan amunisi bagi skuad Shin Tae-yong, terdapat kisah unik yang melingkupi proses naturalisasi Eliano Reijnders. Keputusannya untuk membela Indonesia membawa konsekuensi yang sangat berbeda dengan pilihan sang kakak, Tijjani Reijnders.
Eliano Reijnders adalah adik kandung dari Mees Hilgers, seorang gelandang andalan AC Milan. Keduanya memiliki keturunan Indonesia dari sang ibu yang berasal dari Maluku.
Sebelumnya, PSSI juga tertarik untuk mendekati Tijjani Reijnders untuk dinaturalisasi. Hal ini wajar mengingat sang pemain telah memiliki catatan karir yang cukup gemilang. Tijjani, yang saat ini berusia 26 tahun, pernah membela sejumlah klub papan atas Eredivisie, mulai dari FC Twente, PEC Zwolle, RKC Waalwijk, AZ Alkmaar, hingga kini AC Milan di Serie A. Namun, ia memilih untuk tetap membela Timnas Belanda, bahkan menjadi pilar andalan bagi skuad Van Oranje pada EURO 2024 yang berhasil mencapai semifinal.
Berbeda dengan sang kakak, Eliano Reijnders ternyata tidak memiliki keinginan untuk tampil membela Timnas Belanda. Pemain PEC Zwolle itu justru dengan senang hati menjalani proses naturalisasi untuk menjadi bagian dari Timnas Indonesia, mengikuti jejak ibunya yang merupakan keturunan Indonesia.
Meskipun belum seagung kakaknya, namun perjalanan karir Eliano Reijnders sudah mencuri perhatian. Ia pernah membela FC Twente Youth, Jong Utrecht, hingga PEC Zwolle. Bahkan, pada usia 23 tahun, ia telah menjadi pemain inti di PEC Zwolle.
Dengan kedua kakak beradik memilih jalur yang berbeda, tidaklah tidak mungkin jika suatu saat nanti terjadi pertandingan antara Tijjani Reijnders bersama Timnas Belanda melawan Eliano Reijnders bersama Timnas Indonesia. Namun, pertandingan semacam itu baru bisa terjadi jika keduanya berhasil melaju ke Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia sendiri telah melakoni dua pertandingan dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dimana mereka bermain imbang 1-1 melawan Arab Saudi dan bermain 0-0 melawan Australia. Hasil ini memberikan harapan lebih besar bagi skuad Garuda untuk dapat meraih tiket ke Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Eliano Reijnders diprediksi akan bermain dalam pertandingan melawan Bahrain dan China. Dengan kehadiran pemain serba bisa ini, tidaklah tidak mungkin bagi Indonesia untuk dapat memastikan satu tiket ke Piala Dunia 2026 dan menyelenggarakan pertandingan antara Indonesia dan Belanda di masa depan.
Dengan adanya Mees Hilgers dan Eliano Reijnders di skuad Indonesia, diharapkan dapat memberikan dorongan yang positif bagi perjalanan Karier Timnas Indonesia. Kedua pemain tersebut memiliki kualitas yang mumpuni, dan dengan kemunculan mereka, diharapkan dapat menciptakan atmosfer kompetitif yang lebih sehat di timnas.
Dari kisah perjalanan karier Eliano dan Tijjani Reijnders, kita dapat melihat bagaimana kedua kakak beradik ini memilih jalur yang sesuai dengan aspirasi dan keinginan mereka masing-masing. Meskipun memilih jalan yang berbeda, kedua belah pihak sama-sama berperan dalam mengukir perjalanan sepakbola di level internasional.