Sumber foto: Google

Kenapa Rasisme Marak Dalam Sepak Bola?

Tanggal: 28 Des 2024 15:14 wib.
Tampang.com | Terlepas dari upaya FIFA mengurangi rasisme lewat berbagai kampanye mereka, kasus diskriminasi rasial dan ujaran kebencian berbau ras masih sering kita dengar. Mengapa rasisme begitu lekat dengan sepak bola? Apa yang membuat pemain sering kali tergoda melontarkan ujaran dan gurauan bernada diskriminasi rasial?

Sepak bola, sebagai salah satu olahraga paling populer di dunia, sayangnya sering kali menjadi panggung bagi insiden-insiden rasisme yang mengejutkan. Mulai dari cemoohan rasial kepada pemain kulit hitam, hingga perilaku rasis suporter di stadion, permasalahan ini terus mengemuka meskipun telah ada berbagai upaya untuk membendungnya.

Salah satu penyebab maraknya rasisme dalam sepak bola adalah adanya ketegangan antar kelompok atau negara. Saat tim-tim dari negara yang memiliki konflik politik atau sejarah kelam bertemu di lapangan, seringkali hal-hal terkait ras atau etnis menjadi bahan ejekan. Hal ini diperparah dengan adanya media sosial, yang memungkinkan para pelaku rasisme untuk menyebarkan pesan kebencian dengan lebih luas dan cepat.

Selain itu, tekanan dan rivalitas dalam pertandingan dapat memicu emosi para pemain, sehingga tanpa disadari mereka melontarkan ujaran-ujaran diskriminatif. Terlepas dari pendidikan anti-rasisme yang diterapkan oleh klub-klub sepak bola, adanya dorongan untuk memenangkan pertandingan seringkali membuat pemain dan suporter melupakan batas kesopanan dan mengeluarkan kata-kata atau tindakan yang merendahkan martabat lawan.

Adanya sejarah panjang terkait rasisme dalam dunia sepak bola juga turut memperbesar permasalahan ini. Beberapa klub di Eropa misalnya, di masa lalu memiliki hubungan erat dengan gerakan rasialis, yang memunculkan budaya diskriminatif di antara suporter mereka. Meskipun upaya telah dilakukan untuk membersihkan citra klub-klub tersebut, namun bekas-bekas dari sejarah kelam tersebut terkadang masih terasa, terutama di tengah ketegangan dalam pertandingan yang sengit.

Selain faktor-faktor tersebut, terdapat juga kesadaran yang rendah terkait pentingnya menghormati perbedaan di dalam dunia sepak bola. Banyak pemain, pelatih, bahkan suporter, yang tidak memiliki pemahaman yang cukup terkait keragaman etnis dan budaya, sehingga mereka cenderung meremehkan atau bahkan mengolok-olok orang-orang yang berbeda darinya.

Berdasarkan faktor-faktor di atas, sudah seharusnya pihak terkait, seperti FIFA, konfederasi sepak bola regional, klub-klub, dan media, untuk terus meningkatkan upaya dalam memerangi rasisme dalam olahraga ini. Pendidikan, sanksi yang tegas, penegakan hukum yang konsisten terhadap pelaku rasisme, serta promosi nilai-nilai keberagaman dan toleransi perlu terus ditekankan.

Dengan adanya perilaku rasisme yang masih marak di dunia sepak bola, terus menerus mengingatkan kita bahwa perjuangan melawan diskriminasi belum selesai. Kita perlu terus bersatu untuk memastikan bahwa sepak bola, dan olahraga secara keseluruhan, dapat menjadi wadah yang inklusif bagi semua orang, tanpa memandang warna kulit, etnis, atau latar belakang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved