Sumber foto: Canva

Kenapa Berat Badan Naik Padahal Sudah Rutin Olahraga?

Tanggal: 17 Apr 2025 08:40 wib.
Banyak orang yang merasa frustrasi ketika berat badan mereka tidak turun meskipun telah rutin berolahraga. Situasi ini sering kali membingungkan dan membuat seseorang bertanya-tanya, "Apa yang salah?" Berbagai alasan dapat menjadi penyebab peningkatan berat badan meskipun Anda telah berusaha keras di gym atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas beragam faktor yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan meski rutinitas olahraga telah dijalani secara konsisten.

Salah satu alasan yang paling umum mengapa berat badan seseorang bisa meningkat adalah penambahan massa otot. Ketika Anda berolahraga, terutama jika melibatkan angkat beban, otot Anda dapat berkembang. Massa otot lebih berat dibandingkan lemak, sehingga meskipun lemak Anda berkurang, berat badan Anda mungkin tetap naik atau bahkan bertambah. Ini adalah fenomena yang bisa membingungkan, terutama jika fokus utama Anda adalah penurunan berat badan.

Selain itu, pola makan juga memainkan peran penting dalam pengelolaan berat badan. Banyak orang yang berolahraga cenderung merasa lebih lapar dan cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan setelah beraktivitas. Ini bisa menjadi jebakan, di mana kalori yang dibakar selama olahraga bisa diperoleh kembali atau bahkan terlampaui oleh asupan kalori dari makanan yang dikonsumsi setelahnya. Jika Anda tidak memperhatikan porsi makan dan jenis makanan yang Anda konsumsi, berat badan Anda bisa tetap naik meski rutin berolahraga.

Stres juga merupakan faktor yang sering diabaikan dalam pengelolaan berat badan. Ketika seseorang menghadapi stres, tubuh cenderung memproduksi hormon kortisol yang dapat meningkatkan nafsu makan dan membuat seseorang lebih cenderung memilih makanan yang tinggi kalori. Pengaruh emosional ini bisa menyebabkan pola makan yang tidak sehat, bahkan jika Anda telah berkomitmen untuk berolahraga secara teratur. 

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas tidur. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mempengaruhi berat badan seseorang. Saat tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup, hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, yaitu ghrelin dan leptin, menjadi tidak seimbang. Kondisi ini dapat mengarah pada peningkatan nafsu makan dan penurunan kemampuan tubuh dalam membakar kalori, yang berujung pada kenaikan berat badan.

Beberapa orang mempertanyakan kebiasaan aktivitas fisik mereka. Mungkin Anda telah berolahraga secara rutin, namun intensitas atau durasi latihan Anda tidak ideal untuk mencapai tujuan pengelolaan berat badan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, penting untuk mengevaluasi apakah jenis olahraga yang dilakukan sesuai dengan tujuan berat badan Anda. Menambah variasi dalam rutinitas latihan atau meningkatkan intensitas dapat membantu membakar lebih banyak kalori dan mendukung penurunan berat badan.

Juga, penting untuk mempertimbangkan faktor genetik. Beberapa orang memiliki predisposisi genetik yang membuat mereka lebih mungkin untuk mengalami kesulitan dalam menurunkan berat badan, meskipun sudah melakukan usaha yang seharusnya efektif. Ini berarti bahwa walaupun Anda telah melakukan segala cara yang benar, wajah biologis bisa memberikan tantangan tertentu yang membuatnya lebih sulit untuk menurunkan berat badan.

Terakhir, jangan lupakan aspek hidrasi. Dehidrasi bisa menyebabkan retensi air, yang sering kali membuat timbangan menunjukkan angka yang lebih tinggi dari yang sebenarnya. Memastikan bahwa Anda mengonsumsi cukup air setiap hari juga merupakan cara untuk membantu tubuh berfungsi dengan baik, termasuk dalam proses pembakaran kalori. 

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, Anda bisa lebih memahami mengapa berat badan bisa naik meski sudah rutin berolahraga.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved