Juventus Dipermalukan Fiorentina! Kekalahan 0-3 Cerminkan Krisis Si Nyonya Tua
Tanggal: 18 Mar 2025 05:51 wib.
Tampang.com | Juventus kembali menelan pil pahit dalam lanjutan Serie A pekan ke-29. Bertandang ke Stadio Artemio Franchi pada Senin (17/3/2025), pasukan Thiago Motta harus pulang dengan kepala tertunduk setelah dibantai Fiorentina 0-3.
Tiga gol La Viola tercipta dalam waktu kurang dari satu jam. Robin Gosens membuka pesta pada menit ke-15, disusul Rolando Mandragora yang menggandakan keunggulan hanya tiga menit kemudian. Albert Gudmundsson melengkapi derita Juventus dengan gol ketiga di awal babak kedua.
Lebih dari sekadar kekalahan, Juventus tampak kehilangan identitasnya. Mereka tak hanya gagal mencetak gol, tetapi juga nyaris tidak memberikan perlawanan berarti di sepanjang laga.
Lini Belakang Runtuh, Mudah Diterobos
Pertahanan Juventus menjadi titik lemah yang dieksploitasi habis-habisan oleh Fiorentina. Michele Di Gregorio, yang dipercaya menjaga gawang, gagal memberikan rasa aman. Meski bukan sepenuhnya kesalahannya, kiper asal Italia itu seharusnya bisa berbuat lebih baik, terutama dalam gol kedua yang seharusnya masih bisa diantisipasi.
Di lini belakang, duet Pierre Kalulu dan Renato Veiga tampil di bawah standar. Kalulu sering kehilangan posisi, sementara Veiga gagal mengawal pergerakan Mandragora dan Gudmundsson yang berujung pada dua gol terakhir Fiorentina.
Timothy Weah, yang dipasang di sektor bek sayap, menjadi titik lemah lainnya. Pemain asal Amerika Serikat itu kerap kalah duel dengan Robin Gosens, yang tampil dominan di sisi kiri Fiorentina.
Lini Tengah Tanpa Kreativitas, Locatelli Melempem
Juventus juga gagal menguasai lini tengah, yang membuat mereka semakin kesulitan dalam membangun permainan. Manuel Locatelli, yang biasanya menjadi pengatur ritme, justru tampil di bawah performa terbaiknya. Kesalahannya dalam mengawal Gosens berkontribusi besar terhadap gol pembuka Fiorentina.
Satu-satunya pemain yang tampak masih berusaha adalah Khephren Thuram. Gelandang muda ini menunjukkan determinasi tinggi, tetapi usahanya sering sia-sia karena minimnya dukungan dari rekan-rekannya. Tanpa kreativitas dan suplai bola yang baik, serangan Juventus terasa tumpul sepanjang pertandingan.
Lini Serang Mandul, Juventus Seperti Tak Bertaji
Tak hanya di lini belakang dan tengah, Juventus juga menghadapi masalah serius di lini depan. Weston McKennie gagal memberikan dampak, dengan satu-satunya upaya yang ia lepaskan berhasil diblok bek lawan.
Teun Koopmeiners kembali menunjukkan performa yang jauh dari harapan. Gelandang yang diharapkan menjadi kreator serangan Juventus justru menghilang sepanjang laga, tanpa kontribusi berarti.
Sementara itu, Randal Kolo Muani semakin menunjukkan penurunan performa yang mengkhawatirkan. Striker asal Prancis ini kehilangan ketajamannya, tampak frustrasi, dan gagal memberikan ancaman berarti bagi pertahanan Fiorentina.
Pergantian Pemain Tak Beri Dampak, Juventus Pasrah?
Thiago Motta mencoba mengubah keadaan dengan memasukkan beberapa pemain pengganti, tetapi perubahan itu tidak membawa dampak signifikan. Andrea Cambiaso sempat memberikan energi tambahan sebelum akhirnya ditarik keluar karena cedera.
Alberto Costa, Federico Gatti, Francisco Conceicao, dan Samuel Mbangula juga dimasukkan, tetapi tak cukup waktu dan peluang bagi mereka untuk membalikkan keadaan. Juventus pun harus menerima kenyataan pahit, kalah telak tanpa perlawanan berarti.
Del Piero: Juventus Kehilangan Karakter!
Legenda Juventus, Alessandro Del Piero, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Dalam wawancara dengan Sky Sport Italia, ia mengkritik mentalitas tim yang tampak pasrah sejak tertinggal.
"Ini bukan Juventus yang saya kenal. Anda bisa kalah, tetapi setidaknya tunjukkan perlawanan. Hari ini, saya tidak melihat itu. Tidak ada reaksi, tidak ada semangat juang," ujar Del Piero.
Dengan kekalahan ini, Juventus terlempar dari empat besar dan semakin terancam gagal lolos ke Liga Champions musim depan. Jika tidak segera bangkit, Si Nyonya Tua bisa kehilangan tempatnya di papan atas Serie A.
Mampukah Juventus bangkit dari keterpurukan ini? Ataukah mereka akan terus terpuruk hingga akhir musim?