Jenazah Zhang Zhi Jie Masih Berada di RS Sardjito Yogyakarta
Tanggal: 13 Jul 2024 09:36 wib.
Pada hari ini, jenazah Zhang Zhi Jie masih terdapat di RSUP dr. Sardjito, Sleman, Yogyakarta hingga Jumat (12/7). Pihak RS Sardjito masih menunggu keputusan dari keluarga dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Hampir dua pekan setelah kepergian pebulutangkis asal China tersebut pada Minggu (30/6) lalu, kondisi jenazah Zhang masih belum menemui kejelasan.
Banu Hermawan, Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP dr. Sardjito, mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihak rumah sakit belum menerima kepastian terkait nasib jenazah Zhang Zhi Jie yang masih disimpan di ruang pendingin rumah sakit. "Kami masih menunggu keputusan dari keluarga Zhang atau informasi dari PBSI," ujar Banu saat dihubungi pada hari Jumat.
Banu juga menegaskan bahwa keluarga Zhang beserta perwakilan Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA) telah dipersilakan untuk mengikuti pertemuan terkait keterangan dari dokter turnamen RSPAU dr. S. Hardjolukito sebagai rumah sakit rujukan dan RSUP dr. Sardjito pada Jumat (5/7) yang lalu. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai rencana atau konfirmasi dari pihak keluarga.
Meskipun begitu, Banu memastikan bahwa kondisi jenazah Zhang tetap dalam keadaan baik dan aman dari proses dekomposisi atau pembusukan selama disimpan di ruang pendingin. "Insya Allah, jenazah akan bertahan lama karena freezer kami mampu menyimpan dalam jangka waktu yang lama. Tidak ada treatment khusus, hanya disimpan saja," tegas Banu.
Kepergian pebulutangkis China Zhang Zhi Jie terjadi setelah mengalami pingsan di lapangan saat menghadapi Kazuma Kawano dari Jepang dalam pertandingan AJC 2024 di GOR Amongrogo, Kota Yogyakarta, pada malam Minggu (30/6) lalu. PBSI menyatakan bahwa pertolongan pertama yang diberikan dokter setelah Zhang kolaps di lapangan telah sesuai dengan Protokol Standar Operasional (SOP) dan pedoman yang berlaku di setiap turnamen bulu tangkis internasional dari BWF dan Badminton Asia.
Selain itu, pemilihan RSPAU dr. S. Hardjolukito sebagai rumah sakit rujukan juga telah sesuai dengan rekomendasi federasi bulu tangkis Asia, yang mempertimbangkan jarak dan fasilitas yang tersedia. Keputusan ini juga telah dicantumkan dalam prospektus yang disetujui oleh wasit.
Hasil penanganan dan pemeriksaan medis dari RSPAU dr. S. Hardjolukito dan RSUP dr. Sardjito menunjukkan bahwa Zhang mengalami henti jantung secara mendadak. Namun demikian, penyebab kematian belum dapat dipastikan hingga saat ini.
PBSI mengungkapkan bahwa ajang AJC 2024 tetap dilanjutkan sebagai bentuk penghormatan terhadap tim China, yang memilih untuk melanjutkan kompetisi meskipun dalam suasana duka. PBSI juga telah mengirimkan surat kepada BWF untuk merevisi aturan pertolongan medis darurat kepada atlet.
Sementara itu, pada Minggu (7/7) lalu, PBSI melaporkan bahwa keluarga Zhang Zhi Jie, yang terdiri dari kakak dan ibu, telah tiba di Yogyakarta sejak satu pekan sebelumnya. Mereka didampingi oleh pihak Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA) dan petinggi Sports Administration Zhejiang College of Sports, tempat Zhang Zhi Jie berkarya.
Dengan demikian, situasi tentang jenazah Zhang Zhi Jie masih dalam proses penyelesaian, dan pihak RSUP dr. Sardjito masih menunggu keputusan dari keluarga dan PBSI terkait dengan penyelesaian perihal jenazah tersebut.