Gonzales jadi Asisten Pelatih Timnas U-19 Dampingi Bim Sakti
Tanggal: 25 Nov 2017 09:18 wib.
Tampang.com - Publik sepak bola tanah air pada awalnya menaruh harapan besar bagi PSSI untuk menunjuk pelatih baru yang lebih berkompeten menukangi Tim Nasional (Timnas) U-19. Atau setidaknya memiliki pengalaman sedikit lebih bagus dari Indra Sjafri yang baru saja dibebas tugaskan dari jabatan itu.
Sayang, semua harapan itu berujung antiklimaks dan jauh diluar nalar publik sepak bola tanah air tentang sosok pelatih ideal. Ya, otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu menunjuk Bima Sakti sebagai suksesor Indra Sjafri itu. Sebenarnya, dengan ditunjukannya Bima saja tidak masalah, apalagi alasan federasi adalah jenjang kepelatihan yang harus terintegrasi.
Sebab, Bima juga berstatus sebagai asisten pelatih untuk Luis Milla di timnas senior, sehingga jenjang pemain dari level bawah ke atas bisa terawat dengan baik. Nah, yang menjadi masalah adalah, organisasi pimpinan Edy Rahmayadi itu mempercayakan Cristian Gonzales sebagai asisten dari Bima. Padahal, striker Arema FC itu terbukti masih nol putul soal ilmu kepelatihan.
Hasilnya, keputusan federasi itu langsung menuai kritik dari para pelatih muda tanah air. Ricky Nelson, pelatih Borneo FC U-21 adalah salah satu yang paling vokal menyampaikan kritik atas keputusan federasi itu. "Sebenarnya federasi serius nggak sih bangun sepak bola negeri kita. Kok bisa bisanya mengambil keputusan seperti itu," kata dia.
Pria asal Kupang itu mengatakan, mereka mungkin tidak terlalu berkeberatan dengan posisi Bima sebagai pelatih. Sebab, lanjut Ricky, Bima sudah memiliki lisensi pelatih B AFC yang dianggap layak untuk jabatan itu. "Tapi tidak bagi Gonzales. Karena dia belum memiliki lisensi apapun. Dan, kalaupun keputusan federasi ini dianggap hal biasa, ini menabrak regulasi," sesalnya.
Pria yang sukses membawa Borneo FC runner up Piala Presiden 2016 itu menambahkan, masih ada sejumlah pelatih yang layak untuk menukangi Rachmat Irianto dan kawan-kawan. Dia lantas menyebut sejumlah nama seperti Simon Mc Menemy, Rudi Eka Priambada sampai dengan Kurniawan Dwi Yulianto.
"Saya hanya ini menegakan regulasi bahhwa, syarat mutlak seorang pelatih itu adalah harus memiliki lisensi dan pengalaman. Jadi, kritik yang saya berikan ini bukan bertujuan untuk menyerang pribadi Gonzales," tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono menegaskan bahwa, kontroversi terkait Gonzales tersebut sebaiknya diakhiri saja. "Toh, status Gonzales sebagai asisten pelatih pun belum juga fix. Karena kami belum memberikan stempel resmi bagi dia. Tapi, apa yang kami lakukan ini agar timnas harus terjaga," kata Joko.
Sebab, lanjut Joko, dengan status striker gaek paling subur, Gonzales diberikan sejumlah tugas khusus, masing-masing selain menjadi pendamping Bima, juga menjadi role model serta motivator untuk menyemangati para pemain. "Gonzales juga diberikan kesempatan untuk berbagi ilmu dan pengalamannya kepada para striker muda," harap Joko.
Terkait Gonzales yang belum memiliki lisensi kepelatihan, Joko mengatakan bahwa mereka akan melakukan akselerasi lisensi bagi pemain naturalisasi berdarah Uruguay itu. "Kami akan membantu Gonzales untuk segera mengikuti kursus agar segera mendapatkan lisensi,'' kata pria asal Ngawi, Jawa Timur itu.